AP II menargetkan kontribusi bisnis non-aeronautikal, seperti ritel, properti, dan kargo naik dari kurang 50 persen menjadi 60 persen pada 2018. (REUTERS/Darren Whiteside).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura (AP) II bakal meningkatkan kontribusi yang dilakukan oleh lini bisnis non-aeronautikal atau aspek usaha yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas lepas landas pesawat.
"Terminal baru dengan kapasitas penumpang yang meningkat serta luas jauh lebih besar akan mendukung perseroan dalam melakukan ekspansi, khususnya dalam bisnis nonaeronautikal," tutur Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, melaluit keterangan resmi, kemarin.
Awaluddin mengungkapkan, pihaknya menargetkan kontribusi bisnis non-aeronautikal, seperti retail, jasa, properti dan kargo yang saat ini masih di bawah 50 persen menjadi 60 persen pada 2018 mendatang.
Selain itu, sejumlah bandara di bawah pengelolaan AP II pada tahun ini beroperasi dengan terminal baru yang dilengkapi fasilitas terkini guna peningkatan pelayanan dan mendukung pertumbuhan perekonomian serta pariwisata nasional.
Melalui terminal baru modern yang tetap mengedepankan kekhasan daerah setempat, AP II optimis dapat menarik hingga empat juta wisatawan mancanegara (wisman) atau meningkat dari tahun lalu sebanyak 3,4 juta wisman.
"Terminal baru juga diproyeksikan dapat meningkatkan konektivitas di dalam negeri, serta dengan dunia internasional," kata Awaluddin.
Bandara yang beroperasi dengan terminal baru itu, yaitu Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Bandara Supadio di Pontianak, serta Bandara Terminal 3 Soekarno-Hatta khusus penerbangan internasional.
Terminal baru tersebut, lanjutnya, juga diperkuat dengan infrastruktur digital untuk membawa era baru ke dalam bidang pengelolaan bandara di Indonesia yang bertujuan meningkatkan pelayanan, mempermudah serta mempercepat proses bisnis, guna memaksimalkan kinerja bandara.
"Tahun ini, kami menyiapkan belanja modal sekitar Rp9 triliun yang sebagian alokasinya digunakan untuk memperkuat infrastruktur digital," terangnya.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2016 lalu, traffic penumpang di AP II sudah menembus 94,5 juta penumpang. Untuk tahun ini, traffic penumpang di 13 bandara bandara AP II diperkirakan akan menembus 100 juta penumpang dan volume kargo akan didorong untuk menembus 800 ribu ton.(bir)