Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan 31 ruas tol bisa beroperasi hingga akhir tahun nanti. Jalan tol baru sepanjang 391,9 kilometer (km) itu tersebar dalam rangkaian tol Trans Jawa dan Sumatra.
Apabila diakumulasikan dengan capaian dua tahun sebelumnya, maka panjang jalan tol baru yang beroperasi hingga akhir tahun ini mencapai 567,9 km.
"Jadi, capaian 2016 lalu, ada 44 km yang beroperasi. Kemudian, untuk 2017 ada 392 km yang akan beroperasi, itu tambahannya. Jadi, proyeksi total sampai dengan 2017 adalah 567,9 km jalan tol yang beroperasi," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengutip Detikcom, Senin (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), tol pertama yang akan diresmikan pengoperasiannya tahun ini, yakni jalan tol Semarang-Solo seksi III sepanjang 17,6 km, yang menghubungkan Bawen dan Salatiga. Jalan tol ini akan beroperasi pada Maret 2017.
Beberapa jalan tol lainnya yang akan diresmikan, antara lain adalah Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) Seksi I Segmen Pangkaljati-Jakasampurna (8,28 km), Solo‐Ngawi yang dibangun Pemerintah (APBN) Kartosuro‐Karanganyar (20,9 km) dan Seksi I Solo‐Mantingan segmen Sragen-Mantingan (21,35 km) dan Seksi II Mantingan‐Ngawi (34,2 km).
Selain itu, tol Ngawi‐Kertosono Seksi I hingga III (49,51 km) dan Kertosono-Mojokerto Seksi II Jombang-Mojokerto Barat (19,9 km).
Untuk jalan tol di Pulau Sumatra yang akan beroperasi tahun ini, di antaranya Medan-Binjai Seksi II Helvetia-Semayang (6,18 km) dan Seksi III Semayang-Binjai (4,28 km), Palembang-Indralaya Seksi I Palembang-Pamulutan (7,75 km), Seksi III KTM-Simpang (9,28 km), serta Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sebanyak 7 seksi (61,75 km).