BPJS Ketenagakerjaan Sukses Kembang Biakkan Duit Peserta

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 09 Jan 2017 17:47 WIB
Investasi yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan berhasil membuahkan imbal hasil 10,01 persen sepanjang tahun lalu, dari target 9,5 persen.
Investasi yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan berhasil membuahkan imbal hasil 10,01 persen sepanjang tahun lalu, dari target 9,5 persen. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat kinerja investasi BPJS Ketenagakerjaan sepanjang tahun 2016 mencapai 10,01 persen.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Guntur Witjaksono menuturkan, pencapaian kinerja investasi hingga dua digit ini terbilang diatas target yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun lalu yang dipatok pada 9,5 persen.

Guntur merinci, untuk penempatan investasinya sendiri sebagian besar pada instrumen surat utang (obligasi) yang mayoritas ditempatkan pada surat utang negara (SUN). Menurut Guntur, sekitar 50 persen dana peserta diinvestasikan pada surat utang, baik negara, maupun korporasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, untuk investasi dalam bentuk penyertaan langsung hanya sebesar 1 persen. Menurutnya, investasi penyertaan langsung memang lebih berisiko dibandingkan dengan surat utang dan deposito.

Namun, BPJS Ketenagakerjaan siap jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan untuk membenamkan lebih banyak dana investasi di penyertaan langsung, khususnya infrastruktur dan properti.

"Terlebih Pak Jokowi kan sedang menggenjot infrastruktur. Tapi itu harus dihitung betul agar benar-benar liquid dan aman, karena nanti kalau peserta klaim bahaya jika dananya tidak ada," papar Guntur.

Investasi Syariah

Sementara itu, manajemen BPJS Ketenagakerjaan juga memiliki rencana untuk lebih mengembangkan bentuk investasi ke dalam produk syariah. Hal ini dilakukan agar BPJS Ketenagakerjaan lebih beragam dalam melakukan investasi.

"Syariah ini sudah dipikirkan sejak BPJS ini terbentuk, tapi memang konsepnya belum bergulir," imbuh Guntur.

Tak hanya ditambah, manajemen BPJS Ketenagakerjaan juga akan menanyakan kepada peserta untuk memilih produk investasi yang diinginkan. Jika memang banyak peserta yang memilih produk syariah, maka BPJS Ketenagakerjaan akan menyiapkan beberapa portofolionya.

"Peserta punya hak di mana uangnya mereka ingin simpan, jadi mereka tentukan di mana," jelas dia.

Namun, rencana penambahan investasi tersebut masih dalam pembahasan internal. Guntur menyebut, penambahan tersebut diperlu peraturan pemerintah (PP) untuk direalisasikan.

"Kayaknya butuh PP karena Undang-Undang (UU) nya tidak menyebutkan, yang mengatur Bank Indonesia (BI) lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ucapnya.

Untuk tahun ini, kemungkinan besar BPJS Ketenagakerjaan kembali menargetkan kinerja investasi pada level sembilan persen. Menurut Guntur, meski tahun 2016 mencapai 10 persen, manajemen akan mempertahankan target karena melihat kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya membaik.

"Target biasanya sekitar sembilan persen, masih sama karena kondisi ekonomi gini, tapi kalau terjadi tiba-tiba membaik ya nggak tau, kan siapa tau ya," ujar Guntur. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER