Jakarta, CNN Indonesia -- Penurunan saham energi dan keuangan membebani indeks S&P 500 di AS pada perdagangan Senin (9/1) dan menahan indeks Dow Jones ke level 20.000 menjelang musim laporan keuangan pendapatan dan harapan kebijakan baru di bawah presiden Donald Trump.
Seperti dilansir dari
Reuters, di sisi lain indeks Nasdaq mendekati rekor tinggi. Memperpanjang rekor bullish dengan bantuan dari saham kesehatan.
Saham sektor energi S&P turun 1,5 persen karena harga minyak merosot di tengah kekhawatiran bahwa meningkatnya ekspor Irak dan produksi AS bisa meredam dampak dari kesepakatan antara produsen besar untuk membatasi produksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat lain, investor mengambil jeda menjelang laporan laba kuartal keempat dan pelantikan presiden AS pada 20 Januari 2017.
Indeks S&P 500 telah meningkat lebih dari 6 persen sejak 8 November 2016, pemilihan Donald Trump, yang telah berjanji untuk memotong pajak, memangkas peraturan dan memberi stimulus fiskal. Namun investor sedang menunggu untuk melihat apakah ia dapat mewujudkan janji-janji tersebut.
"Orang-orang menunggu untuk informasi lebih lanjut. Kami sedang menunggu berita politik, kami menunggu untuk laporan keuangan. Ada banyak ketidakpastian di luar sana. Bulan Januari berlangsung dan saya berharap kita akan melihat beberapa gerakan," kata Peter Jankovskis, Kepala Investasi Oakbrook Investments LLC di Lisle, Illinois.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 76,42 poin atau 0,38 persen ke 19.887,38, indeks S&P 500 telah kehilangan 8,08 poin, atau 0,354856 persen, untuk 2.268,9 dan Nasdaq Composite telah menambahkan 10,76 poin, atau 0,19 persen ke angka 5.531,82.
(gir)