Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS jatuh pada perdagangan Rabu (21/12), karena saham sektor kesehatan dan real estate kehilangan daya beli sehari setelah indeks Nasdaq Composite dan Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi.
Seperti dilansir dari
Reuters, indeks Dow Jones sempat naik ke posisi 15 poin kurang dari level 20.000, tingkat yang tidak pernah tercapai. Namun, indeks kemarin melepaskan posisi itu dan menghabiskan sebagian besar perdagangan pada area merah.
Saham AS telah menguat sejak pemilu November 8, dengan indeks Dow Jones naik 9 persen dan S&P 500 menanjak 6 persen pada spekulasi rencana Presiden terpilih AS Donald Trump untuk melakukan deregulasi dan menambah belanja infrastruktur guna meningkatkan perekonomian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa investor khawatir bahwa yang disebut efek Trump telah membuat valuasi saham menjadi mahal dan khawatir bahwa legislator mungkin menolak pemotongan pajak yang dan kebijakan lain yang bisa memperlebar defisit anggaran.
"Orang-orang mengambil jeda dan mereka ingin melihat apa yang akan terjadi," kata Chris Zaccarelli, Kepala Investasi Cornerstone Financials Partners.
"Dalam 100 hari pertama di kantor, hal itu akan menarik untuk melihat undang-undang apa yang bisa dihasilkan melalui Kongres dan peraturan apa yang akan mereka cabut."
Sejauh ini pada tahun 2016, indeks S&P 500 telah naik 11 persen, melampaui prediksi kenaikan 8 persen untuk tahun ini dalam jajak pendapat Reuters 12 bulan yang lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,16 persen pada perdagangan kemarin, menjadi berakhir pada 19.941,96 poin dan S&P 500 kehilangan 0,25 persen menjadi 2.265,18. Nasdaq Composite turun 0,23 persen menjadi 5.471,43.
Sektor kesehatan turun 0,60 persen dan sektor real estate anjlok 1,32 persen.
Saham Accenture turun 5 persen setelah perkiraan pendapatan penyedia jasa software konsultasi dan outsourcing ini meleset dari perkiraan. Saham itu menjadi hambatan terbesar pada indeks S&P 500.
Sementara saham Twitter turun 4,69 persen setelah kepala kantor teknologi perusahaan mengatakan ia akan meninggalkan perusahaan jejaring sosial tersebut. Adapun saham FedEx turun 3,33 persen setelah memberikan hasil kuartalan yang tidak sesuai ekspektasi analis.
(gir)