IHSG Diperkirakan Berbalik Positif Mengekor Wall Street

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 16 Nov 2016 07:50 WIB
IHSG diprediksi rebound pada perdagangan hari, Rabu (16/11) dengan rentang support 5.029 dan resisten 5.131.
Sejumlah model mengikuti kelas investasi di Bursa Shaam Efek Indonesia. IHSG diprediksi rebound hari ini ini terkerek bursa saham global. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bangkit (rebound) pada perdagangan hari ini, Rabu (16/11), seiring dengan menghijaunya bursa global kemarin.

Kepala riset MNC Securities Edwin Sebayang menyatakan, saham Dow Jones Industrial Average kembali naik 54,37 poin (0,29 persen) ke level 18.923,06. Hal ini disebabkan naiknya harga minyak WTI sebesar 5,8 persen dan tingginya pertumbuhan penjualan ritel pada Oktober sebesar 0,8 persen. Angka tersebut di atas konsensus sebesar 0,6 persen.

"Itu yang menjadi faktor indeks Dow Jones naik," ungkap Edwin dalam risetnya, dikutip Rabu (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, S&P500 naik 16,19 poin (0,75 persen) ke level 2.180,39, dan Nasdaq Composite juga menguat 57,23 poin (1,1 persen) ke level 5.275,62.

Bursa saham Wall Street yang berakhir positif diprediksi mempengaruhi bursa saham dalam negeri, sehingga Edwin optimis IHSG rebound pada perdagangan hari dengan rentang support 5.029 dan resisten 5.131.

Selain karena Wall Street, IHSG juga dipengaruhi oleh naiknya harga emas 0,55 persen dan nikel 0,31 persen. Selain itu, hasil gelar perkara kasus penistaan agama pada pukul 11.00 WIB nanti juga diprediksi menjadi pengaruh bagi laju IHSG.

Adapun, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dengan rentang support 5.037 dan resisten 5.251. William optimis IHSG rebound ditopang oleh data perekonomian yang menunjukkan dalam kondisi terkendali ditengah dana asing yang keluar (capital outflow) yang masih terjadi.

"Potensi pergerakan sudah mulai menunjukkan tanta-tanda akan mengalami kenaikan yang berkelanjutan, hanya saja sejauh ini masih bersifat teknikel rebound," papar William dalam risetnya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER