Jakarta, CNN Indonesia -- Gencarnya tudingan kelompok tertentu bahwa Bank Indonesia (BI) menyematkan simbol palu arit di uang pecahan baru yang dirilis pada Senin (19/12) lalu, membuat kesal Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo. Untuk kesekian kalinya, Agus kembali menegaskan bahwa simbol tersebut tidak ada di uang kertas rilisan baru.
Agus menjelaskan, gambar yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit merupakan logo Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan.
“Gambar tersebut merupakan gambar saling isi (
rectoverso), yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang rupiah. Tidak ada simbol palu aritnya,” kata Agus, Selasa (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut mantan Menteri Keuangan, BI menyematkan banyak unsur pengaman dalam uang rupiah yang bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus terhindar dari aksi kejahatan pemalsuan uang.
Ia menambahkan, gambar
rectoverso dicetak dengan teknik khusus sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang.
Rectoverso sendiri telah banyak digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia, mengingat
rectoverso sulit dibuat karena memerlukan alat cetak khusus.
“Di Indonesia,
rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman rupiah sejak tahun 1990-an. Sementara logo BI telah digunakan sebagai
rectoverso uang rupiah sejak tahun 2000,” tegasnya.
(gen)