Pangkalpinang, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) berencana mengerek tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atawa Passenger Service Charge (PSC) di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Kenaikan tarif ini menyusul beroperasinya terminal baru Bandara Depati Amir.
"Kami mengusulkan untuk penyesuaian. Karena fasilitasnya kan sudah berubah dari yang sebelumnya minim dan terbatas, sekarang sudah baru. Jadi, kami rasa wajar untuk ada kompensasi terhadap itu," ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Rabu (11/1).
Ia menjelaskan, terminal baru Bandara Depati Amir memiliki desain modern, dilengkapi dengan fasilitas tambahan, seperti food court, ruang istirahat eksekutif, fasilitas internet, toilet difabel, area bermain anak, serta ruang ibu dan anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, tarif jasa penumpang di Bandara Depati Amir sebesar Rp25 ribu per penumpang. Pengajuan kenaikan PSC, kata Awaluddin, rencananya akan dilakukan semester ini. Namun, besaran kenaikan PSC tersebut belum bisa disebutkan.
"Kami mengusulkan ke Kementerian Perhubungan. Nanti, evaluasinya dari Kementerian Perhubungan," terangnya.
Awaluddin mengungkapkan, Bandara Depati Amir merupakan salah satu bandara kelolaan AP II yang masih merugi, baik secara operasional maupun pencatatan. Selain Bandara Depati Amir, tiga bandara kelolaan AP II yang masih merugi secara operasional, yaitu Bandara Silangit (Tapanuli Utara), Bandara Raja Haji Fisabilillah (Kepulauan Riau) dan Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh).
Diharapkan, dengan perbaikan fasilitas dan pelayanan yang telah dilakukan, secara operasional Bandara Depati Amir bisa meraup untung tahun ini.
General Manager AP II Bandara Depati Amir Eko Prihadi menambahkan, Bandara Depati Amir membukukan kerugian operasional hingga Rp5 miliar pada tahun lalu. Secara akuntansi, kerugian yang ditanggung Bandara Depati Amir mencapai hampir Rp30 miliar.
"Kemarin masih rugi, karena depresiasi kami besar," kata Eko di tempat yang sama.