Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan mengimpor garam konsumsi sebanyak 226.124 ton di sepanjang tahun ini. Impor akan dilakukan secara bertahap, sehingga peluang untuk menciutkan jumlah tersebut masih terbuka lebar.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantyo Satyamurti Poerwadi mengatakan, perhitungan kebutuhan tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Proses impor pun akan dilakukan tiga tahap dan dievaluasi di tiap tahapannya.
Tahap pelaksanaan impor mulai Januari hingga April 2017 nanti. Impor garam akan dihentikan apabila kebutuhan dalam negeri tercukupi. “Apabila dinyatakan sudah mencukupi sebelum batas waktu yang ditetapkan, maka impor dapat dihentikan,” ujarnya, Selasa (10/1).
Untuk pengendalian proses importasi garam, KKP akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Impor Garam Konsumsi 2017.
Sekadar informasi, produksi garam rakyat diperkirakan hanya tembus 4 persen atau 144.099 ton dari target sebanyak 3 juta ton. Sementara, produksi PT Garam hanya mencapai 6 persen dari target.
Brahmantyo menuturkan, panen garam memang tidak maksimal. Hal ini dikarenakan fenomena cuaca La Nina, sehingga curah hujan Indonesia kelewat tinggi sepanjang tahun lalu.
"Harapannya cuaca setelah tahun baru Imlek nanti lebih baik," katanya.
Untuk menjamin stok garam nasional, KKP telah membangun enam unit gudang garam nasional dengan kapasitas 2.000 ton.
Tahun ini, KKP berencana membangun enam unit gudang lagi. Yakni, Demak, Rembang, Brebes, Sampang, Tuban, dan Kupang.
Brahmantyo menambahkan, gudang garam hanya diperuntukkan bagi garam rakyat. "Kami mendukung pemberdayaan garam rakyat,” tegas dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT