Sowan ke Jokowi, Shinzo Abe Bawa Proposal Miliaran Dolar

CNN Indonesia
Rabu, 11 Jan 2017 16:00 WIB
Jokowi dijadwalkan menjamu PM Jepang Shinzo Abe di Istana Bogor akhir pekan ini, dengan agenda utama membahas rencana kerja sama di bidang ekonomi.
Jokowi dijadwalkan menjamu PM Jepang Shinzo Abe di Istana Bogor akhir pekan ini, dengan agenda utama membahas rencana kerja sama di bidang ekonomi. (REUTERS/Bagus Indahono/pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menjamu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Istana Bogor pada akhir pekan ini, dengan agenda utama membahas sejumlah rencana kerja sama di bidang ekonomi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, hal itu tak terlepas dari status Jepang sebagai salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia. Nilai perdagangan Indonesia-Jepang tahun lalu mencapai US$31 miliar. Jepang juga tercatat sebagai investor kedua terbesar di Indonesia.

"Jadi fokus pembicaraannya ekonomi. Tapi bukan tidak mungkin, saya hampir pastikan Presiden dan Perdana Menteri juga akan membahas situasi dunia saat ini," kata Retno di Kantor Presiden, Rabu (11/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno menyebut kunjungan ke Indonesia merupakan kunjungan kerja perdana Abe tahun ini. Kunjungan mendatang bersifat besar karena Abe hampir membawa seluruh jajaran menterinya. Karena terfokus pada ekonomi, Abe juga akan memboyong 30 CEO ke Indonesia.

"Jadi setelah menerima dan berbicara dengan Perdana Menteri, Presiden akan menerima collective audience dengan CEO Jepang," tuturnya.

Secara terpisah, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, ia akan membahas proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, listrik, hingga Masela. Ia memperkirakan total nilai proyek yang diajukan pada Abe mencapai puluhan miliar dolar.

"Total saya tidak tahu. Bisa US$40 miliar karena listriknya saja sudah US$12 miliar dan Masela US$24 miliar," kata Luhut.

Hal serupa disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, seperti untuk proyek perikanan dan pelabuhan. Kerja sama ini akan dilakukan bersama pihak swasta Jepang.

"Masing-masing mungkin yang lebih dari US$50 juta sampai US$100 juta minimum," tuturnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER