Jakarta, CNN Indonesia -- PT Unilever Indonesia Tbk membukukan kenaikan aset hingga 110 kali lipat dalam kurun waktu 35 tahun sejak mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 1982 silam.
"Aset perseroan tumbuh lebih dari 110 kali lipat dari Rp140,4 miliar pada awal 1982 menjadi Rp16,8 triliun pada kuartal ketiga 2016," tutur Direktur Utama Unilever Indonesia Hemant Bakshi, saat peringatan 35 tahun emiten berkode UNVR ini, Rabu (11/1).
Selama 35 tahun itu, sambung dia, omset Unilever meningkat 229 kali dari Rp159 miliar menjadi Rp36,5 triliun pada akhir 2015 lalu. Adapun, Return on Equity (RoE) perseroan melesat dari 34 persen menjadi 122 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bakshi, kinerja kinclong tersebut merupakan komitmen perseroan untuk memberikan imbal hasil yang terbaik bagi para pemegang sahamnya.
Selanjutnya, kinerja saham perseroan juga semakin mengilap, yakni naik lebih dari 1.570 kali dibandingkan saat penawaran umum perdana saham (IPO).
"Jika seorang investor membeli 1.000 lembar saham pada saat IPO seharga Rp3.175 per lembar, saat ini nilai investasinya bernilai hampir Rp5 miliar. Dalam tiga bulan terakhir, rata-rata dua juta saham Unilever Indonesia diperdagangkan setiap hari," katanya.
Bakshi mengungkapkan, salah satu kunci keberhasilan bisnis perseroan dipacu komitmen penerapan bisnis model dengan pertumbuhan yang konsisten, menguntungkan, kompetitif, serta bertanggungjawab dan berkelanjutan.
Adapun, tahun ini, Unilever mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 115 juta euro atau sekitar Rp1,6 triliun (kurs Rp14.000) dalam rangka mengembangkan bisnis.
"Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi, baik di pabrik yang sudah ada maupun yang baru," terangnya.
Terpantau, harga saham Unilever Indonesia pada sesi I (Rabu, 11/1) ini berada di level Rp40.000 per lembar saham.
(bir/gen)