Entitas Usaha AJB Bumiputera 1912 Mulai Beroperasi April 2017

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 13:02 WIB
Setelah PT AJB resmi beroperasi, sang induk akan menyetop kegiatan operasionalnya, termasuk dalam hal menerbitkan polis baru.
Setelah PT AJB resmi beroperasi, sang induk akan menyetop kegiatan operasionalnya, termasuk tak lagi menerbitkan polis baru. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Entitas usaha Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, yakni PT Asuransi Jiwa Bumiputera, diperkirakan siap beroperasi pada April 2017. Sembari menanti saatnya datang nanti, sang induk masih akan menerbitkan polis-polis baru kepada nasabah.

"Pokoknya, kami tetap jalan (menerbitkan polis baru). Tidak ada yang ditahan. Karena, masyarakat membutuhkan," ujar Koordinator Pengelola Statuter AJB Bumiputera 1912 Didi Achdijat, Senin (16/1).

Apalagi, ia menjelaskan, proses pengalihan kewajiban premi dari sang induk usaha ke PT AJB membutuhkan masa transisi yang tidak sebentar. "Rencananya, (yang konvensional) tetap tahun ini. Namun, kan perlu yang namanya pembangunan kantor, dan sebagainya. Jadi, paling lambat April," terang Didi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah PT AJB resmi beroperasi, sang induk akan menyetop kegiatan operasionalnya, termasuk tak lagi menerbitkan polis baru. Penerbitan polis baru akan dilanjutkan oleh entitasnya. Sementara, AJB Bumiputera 1912 akan melunasi pengajuan klaim nasabah.

Didi sempat menyebut bahwa premi AJB Bumiputera 1912 terhimpun hingga akhir tahun sekitar Rp3,8 triliun. Adapun, jumlah klaim yang harus dibayarnya sebesar Rp5,3 triliun. Itu berarti, perusahaan asuransi jiwa berstatus non-PT tersebut mencatat defisit Rp1,5 triliun.

Tak hanya itu, pengelola tim statuter memprediksi jumlah klaim yang harus dibayarkan pada 2017 hingga 2019 nanti akan mencapai puncaknya, karena banyak polis yang jatuh tempo dalam periode tiga tahun ini.

Didi menaksir, jumlah klaim sepanjang tahun ini mencapai Rp5 triliun. Sementara, premi yang dikumpulkan merosot menjadi hanya Rp2,7 triliun. Kemudian, dua tahun berikutnya diperkirakan klaim sebesar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun, dengan pendapatan premi juga tak menutupi jumlah klaim tersebut.

"Diperkirakan, defisit sekitar Rp200 miliar per tahunnya. Tetapi, setelah itu jumlah klaim akan jauh berkurang," katanya.

Menurut Tim Pengelola Statuter AJB Bumiputera 1912, jumlah klaim akan habis pada 2086 atau sekitar 70 tahun lagi. Apabila perusahaan tak menambah nasabahnya dari posisi saat ini, maka kewajiban klaim yang harus dibayarkan kepada pemegang polis akan habis pada 2060.

Adapun, cadangan dana yang dimiliki perusahaan tak lebih dari Rp12 triliun. Itu artinya, perusahaan akan kesulitan untuk melaksanakan kewajibannya membayar klaim. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER