Pembiayaan Pensiun Syariah BSM Tumbuh 165 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Syariah Mandiri (BSM) akan semakin gencar memasarkan produk pembiayaan pensiun dengan prinsip syariah tahun 2017 ini. Rencana tersebut didorong oleh kinclongnya kinerja pembiayaan pensiun BSM tahun lalu.

Pembiayaan pensiun BSM per Desember 2016 mencatatkan outstanding Rp1,44 triliun atau tumbuh 165 persen yang sebesar Rp543 miliar per posisi Desember 2015, pembiayaan ini dimulai belum terlalu lama.

Pembiayaan BSM Pensiun merupakan produk pembiayaan yang diberikan kepada para Pensiunan maupun Pensiunan Janda yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Pensiunan seperti PT Taspen maupun Pengelola Dana Pensiun lain yang bekerjasama dengan BSM.

Pilihan Redaksi Bank Syariah Mandiri Sesumbar Mampu Jual Sukuk Rp300 Miliar Rasio Pembiayaan Macet Bank Syariah Tembus 5,68 Persen Uang Muka Turun, BSM Optimis Capai Target Pembiayaan KPR Bank Mandiri Suntik Anak Usaha Rp500 Miliar

Pembiayaan pensiun merupakan satu dari lima produk unggulan BSM yang dicanangkan sejak 2016. Selain Pembiayaan Pensiun BSM juga mencanangkan produk Tabungan dan Tabungan Mabrur, Pembiayaan gadai dan cicil emas, Pembiayaan griya, dan Pembiayaan Mikro.

“Alhamdullilah, kami masih bisa menumbuhkan pembiayaan pensiun pada tahun 2016 dengan kualitas baik dan akan berlanjut di 2017” ujar Niken Andonowarih, SEVP Retail Banking BSM, Minggu (15/1).

Dengan adanya kerjasama penyaluran dana pensiun, kata Niken, pembiayaan ini terbilang aman sehingga rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Finance/NPF) BSM sangat rendah.

Niken mengatakan, salah satu strategi BSM adalah fokus ke komunitas dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

Hingga Desember 2016 jumlah pensiunan yang melakukan penyaluran pensiun melalui BSM sebesar 13.447 orang. Angka tersebut tumbuh 130 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar 5.854. Tahun 2017 BSM menargetkan pertumbuhan Pembiayaan Pensiun lebih baik dari 2016.

"Pembiayaan Pensiun menjadi solusi bagi kebutuhan keluarga untuk berbagai kebutuhan. Pembiayaan ini dapat digunakan untuk menyekolahkan atau menikahkan anak, renovasi rumah, modal usaha bahkan untuk pelunasan haji," lanjut Niken.

BSM optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan karena animo atau kebutuhan layanan syariah saat ini sedang tinggi apalagi sejalan dengan kematangan usia.