Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif berpeluang melanjutkan penguatannya secara terbatas pada perdagangan hari ini, Kamis (19/1), di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, bursa saham Wall Street bergerak bervariasi tadi malam. Indeks Dow Jones tercatat melemah 0,11 persen di 19.804,72. Sementara, indeks S&P menguat 0,2 persen di 2.271,89 dan Nasdaq naik 0,3 persen dj 5.555,66.
Menurut David, pasar saham Wall Street tadi malam merespons pidato Yellen yang berisi perkembangan ekonomi AS mendekati target bank sentral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu S&P ditopang saham sektor keuangan sebagai respons atas pencapaian laba kuartal IV dan Nasdaq ditopang oleh kenaikan saham Netflix," ungkap David dalam risetnya, dikutip Kamis (19/1).
Untuk perdagangan dalam negeri sendiri, IHSG berhasil bangkit (rebound) pada perdagangan kemarin setelah selama tujuh hari berturut-turut ditutup negatif. IHSG kemarin tercatat menguat terbatas 27,84 poin (0,53 persen) di level 5.294.
Hari ini, David memprediksi IHSG bergerak bervariasi berpeluang melanjutkan penguatannya dalam rentang terbatas. Hal ini disebabkan penguatan dolar AS dapat menekan kembali nilai tukar rupiah dan memicu aksi ambil untung (
profit taking) temporer di pasar saham.
"IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan support di 5.270 dan resisten di 5.330," terang David.
Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.221 dan resisten 5.336.
Menurutnya, pergerakan IHSG belum menunjukkan adanya kekuatan tambahan untuk semakin naik, sedangkan tekanan yang terjadi pada pergerakan IHSG juga masih terbatas karena pelaku pasar menanti sejumlah data kinerja emiten yang dapat menjadi acuan investasi sepanjang tahun ini.
"Dalam pekan ini juga untuk rilis data perekonomian BI rate tentunya juga msih akan cukup mempengaruihi pola gerak IHSG serta fluktuasi dari harga komoditas juga akan turut memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG," ujar William dalam risetnya.