IHSG Diprediksi Tutup Pekan di Teritori Negatif

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 20 Jan 2017 07:59 WIB
IHSG berpeluang terkoreksi hari ini imbas minimnya insentif di pasar, diprediksi bergerak pada rentang support 5.270 hingga resisten di 5.310.
IHSG berpeluang terkoreksi hari ini imbas minimnya insentif di pasar, diprediksi bergerak pada rentang support 5.270 hingga resisten di 5.310. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak dalam fase konsolidasi bervariasi cenderung koreksi, pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (20/1), menyusul minimnya sentimen positif di pasar.

Kepala First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, bursa saham kawasan Uni Eropa dan Wall Street tadi malam bergerak di teritori negatif. Ia merinci, indeks Eurostoxx di Uni Eropa terkoreksi 0,11 persen di 3.290,33. Sementara, di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing tutup melemah 0,4 persen di 19.732,40 dan 2.263,69.

"Sentimen pasar tertuju pada pelantikan Trump sebagai presiden terpilih AS akhir pekan ini. Pasar mengambil posisi menunggu terhadap sejumlah kebijakan ekonomi Trump apakah akan mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut," ungkap David dalam risetnya, dikutip Jumat (20/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, IHSG berhasil menguat tipis 4,16 poin (0,1 persen) di 5.298. Menurut David, pelaku pasar banyak melakukan aksi beli di sektor properti untuk mengantisipasi putusan bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akhirnya ditetapkan tetap berada pada level 4,75%. Kondisi ini diputuskan ditengah meningkatnya kekhawatiran penguatan dolar AS pasca sinyal kenaikan bunga The Fed tahun ini yang diperkirakan bisa mencapai tiga kali.

"Di pasar saham arus dana asing mulai kembali masuk secara bertahap, riset JP Morgan membuat sentimen pasar membaik," jelas David.

Namun demikian, David memprediksi IHSG berpeluang terkoreksi hari ini imbas minimnya insentif di pasar. IHSG diprediksi bergerak dengan support di 5.270 hingga resisten di 5.310.

"Dari kawasan Asia, pasar saham akan digerakkan dengan data ekonomi China seperti pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir 2016 yang diperkirakan tumbuh 6,7 persen secara tahunan," terang David.

Sementara itu, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang melihat IHSG rawan dilanda aksi ambil untung (profit taking) disebabkan jatuhnya sejumlah harga komoditas diantaranya, harga nikel yang turun 2,46 persen, timah 1,66 persen, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) 0,6 persen, dan batu bara 0,48 persen.

"Untuk nikel ini pertama kali harga jatuh dibawah US$10 ribu," terang Edwin.

Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.260 dan resisten 5.347. Sementara, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak dalam rentang Rp13.295-Rp13.485. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER