Jakarta, CNN Indonesia -- Utang menjadi salah satu andalan pemerintah dalam mendanani pembangunan infrastruktur. Sebagai contoh, separuh atau 50 persen kegiatan pembangunan prasarana kereta api tahun ini dibiayai oleh penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
"50 persen kegiatan pembangunan prasarana perkeretaapian ini dilaksanakan dengan anggaran APBN untuk kegiatan berdurasi satu tahun dan sisanya melalui mekanisme SBSN untuk kegiatan yang berdurasi dua sampai dengan tiga tahun (tahun jamak), sehingga beberapa kegiatan merupakan tindak lanjut dari pekerjaan tahun sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Perkeretaaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono seperti dilansir dari
Antara, Kamis (19/1).
Ia menjelaskan, pada tahun ini, Ditjen Perkeretaapian memiliki program-program pembangunan prioritas seperti pembangunan jalur ganda, reaktivasi jalur KA serta pembangunan infrastruktur dan fasilitas lainnya yang sudah terbagi di masing-masing Balai Teknik Perkeretaapian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tahun 2017 mencapai Rp16 triliun yang dialokasikan ke beberapa kegiatan pembangunan maupun kegiatan Ditjen Perkeretaapian lainnya.
Prasetyo merinci, program-program pembangunan prioritas Ditjen Perkeretaapian yang menggunakan SBSN antara lain program di Pulau Sumatera di antaranya adalah reaktivasi jalur KA Langsa-Besitang (79 kilometer), dan reaktivasi jalur KA Binjai-Besitang (88 kilometer).
Kemudian pembangunan jalur KA Layang Medan - Bandar Khalifah (8 kilometer), pembangunan jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung (21 kilometer) dan pembangunan jalur KA Rantauprapat - Kota Pinang (45 kilometer) dan pembangunan jalur ganda KA Martapura - Baturaja (32 kilometer).
Di pulau Jawa, terdapat pembangunan jalur dwi ganda atau "Double Double Track" (DDT Manggarai - Cikarang, pembangunan jalur ganda KA Maja - Rangkasbitung (17 kilometer), pembangunan jalur ganda KA Purwokerto - Kroya (27 kilometer), pembangunan jalur ganda KA Kroya - Kutoarjo (76 kilometer), pembangunan jalur ganda KA Solo - Kedungbanteng (42 kilometer).
Kemudian Balai Jawa Timur, dan pembangunan jalur ganda KA Kedungbanteng - Madiun (57 kilometer), dan pembangunan jalur ganda KA Madiun - Jombang (86 kilometer). Sementara, di Pulau Sulawesi terdapat pembangunan jalur KA Barru - Parepare (43 kilometer).
Sementara untuk beberapa kegiatan Ditjen Perkeretaapian lainnya adalah, seperti Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan KA di mana salah satunya untuk angkutan KA Perintis yang baru ditandatangani di awal 2017.
Untuk Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Sarana KA salah satunya adalah pengadaan enam kereta kerja. Selanjutnya, pembangunan dan Pengelolaan Bidang Keselamatan KA di antaranya adalah membangun pintu perlintasan sebanyak 10 lokasi di Jawa Timur dan delapan lokasi di Jawa Tengah & DI Yogyakarta dan sosialisasi rencana penutupan beberapa perlintasan KA di DKI Jakarta.