Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) merupakan perusahaan pelat merah yang mendapat mandat dari Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang rupiah.
Tak hanya uang rupiah, Peruri juga melaksanakan kegiatan mencetak dokumen sekuriti untuk negara, yaitu dokumen keimigrasian, pita cukai, meterai dan dokumen pertanahan atas permintaan instansi yang berwenang.
Namun seiring perkembangan teknologi, kebutuhan masyarakat akan alat transaksi pembayaran dan dokumen vital menjadi semakin kompleks. Bahkan permintaan tersebut tak hanya datang dari domestik semata, namun juga dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini, Peruri juga mencetak rupiah dengan desain yang baru. Sayang, tak semua orang menyambut rupiah baru dengan positif. Berbagai isu negatif dan hoax menerpa desain rupiah baru cetakan Peruri. Dari mulai simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga pekerja asing sebagai tenaga pencetak.
Kendati demikian, ternyata kepak sayap ekspansi Peruri tak mengendur. Bagaimana Peruri menghadapi lingkungan bisnis yang terus berubah? Berikut petikan wawancara
CNNIndonesia.com dengan Dirut Peruri, Prasetio, beberapa waktu lalu.
Kabarnya Peruri ingin menambah cangkupan bisnis di pasar luar negeri, negara mana saja yang sedang dijajaki untuk diajak kerja sama?Untuk bisnis internasional, Peruri ini harus menambah atau memperluas pasar sesuai dengan strategi kami. Strategi ini sudah dicanangkan sejak 2016. Kami harus memperluas pasar sampai kawasan regional atau diluar regional.
Hari ini kami sudah kami realisasikan dengan pencetakan sejumlah document security kami sudah masuk ke Asia Tengah, Afrika. Permintaan dari Amerika Selatan dan Amerika Latin juga ada. Afrika juga banyak. Jadi di depan mata market cukup terbuka luas, hanya kami enggak mau janji atau confirm yang nanti berujung kami tidak bisa deliver.
(Saat ini Peruri memiliki portofolio bisnis untuk percetakan dokumen kenegaraan beberapa negara seperti Sri Lanka, Filipina dan Nepal).
Keunggulan yang bisa ditawarkan oleh Peruri kepada negara-negara yang menjadi klien? Potensi kami banyak. Kenapa mereka mau dengan Peruri? karena kami sudah hadir di forum internasional. Seperti forum
banknotes conference,
minting conference yang jadi
sharing information, dimana nama kami ini sudah di
acknowledge oleh dunia internasional.
Tahun ini kami harus memiliki alat produksi yang mampu memenuhi kebutuhan internasional. Kami harus lihat lebih dalam, jangan sampai kami sudah investasi banyak malah di marketnya kami tidak mampu.
Dengan perkembangan digitalisasi di dunia yang begitu cepat, apakah Peruri juga memiliki strategi khusus untuk menangkap momen tersebut? Kalau digital bisnis ini kami utamanya akan mengembangkan suatu produk melaluli project bisnis di bidang digital, seperti
track and trace atau label security. Misalnya, obat bisa dikasih barcode, dengan sistem itu kami bisa lacak bahwa obat ini asli.
Supaya tidak ada barang yang dikatakan "illegal" atau palsu di pasaran. Kami ingin menjual sistem yang dinamakan
track and trace. Bisa juga untuk pita cukai atau produk farmasi.
Kami juga akan mengembangkan
smart card industry. Kami sudah punya kompetensi untuk mencetak, tapi dalam skala besar kami masih menjajaki untuk tumbuh secara non organik.
Untuk bertumbuh secara organik, bisa dengan cara merger akuisisi. Perusahaan yang ditargetkan pun kriterianya harus sesuai dengan yang kami kehendaki. Tentu prosesnya harus melalui konsultasi dengan pemilik modal.
Berapa pendapatan yang dicapai Peruri tahun 2016? Bagaimana target tahun ini?Untuk
revenue (pendapatan) 2016, karena fungsi Peruri sebagai penugasan ya kadang variabel tergantung yang memberi tugas Pertumbuhan kami itu rata-rata per tahun 22 persen.
Revenue 2016 sekitar Rp2,5 triliun.
Tahun ini perkiraan kami akan tumbuh 50 persen. Kurang lebih kami bisa Rp4 triliun tahun ini. Kami sudah ada penugasan dari Bank Indonesia untuk mencetak uang NKRI kertas 12,9 miliar bilyet dan uang logam 2,5 miliar keping.
Berapa kontribusi pendapatan dari bisnis luar negeri ke total pendapatan Peruri?Pendapatan dari luar negeri masih kecil. Masih 10 persen, sementara dalam negeri 90 persen, dari 90 persen itu 60 persen nya dari bisnis pencetakan uang dan sisanya non uang. Anak perusahaan kami juga kontribusinya masih kecil.
Sebagai informasi, saat ini Peruri memiliki sebanyak empat anak usaha yakni PT Peruri Digital Security (PDS), PT Peruri Wira Timur (PWT), PT Kertas Padalarang (PTKP) dan perusahaan afiliasi PT Sicpa Peruri Securink (SPS).
Khusus untuk dalam negeri, apakah ada rencana untuk pengembangan bisnis lagi?Dalam roadmap BUMN, Peruri harus bangun pabrik kertas uang. Tapi sampai hari ini levelnya masih kajian strategis. Masih hitung-hitungan secara bisnis, market,
outlook industry, konsul dengan pemerintah termasuk BI. Yang penting kehati-hatian.
(gir)