PLN Tarik Mundur Tenggat Penekenan Kontrak PLTGU Jawa 1

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 23 Jan 2017 16:25 WIB
Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso menjelaskan, perusahaan masih melakukan kajian terkait poin-poin persetujuan PPA yang belum disepakati.
Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso menjelaskan, perusahaan masih melakukan kajian terkait poin-poin persetujuan PPA yang belum disepakati. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) memundurkan tenggat penekenan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 dengan konsorsium PT Pertamina (Persero). Padahal, perusahaan setrum pelat merah itu sebelumnya memberi tenggat waktu pelaksanaan PPA pada hari Senin (23/1) ini.

Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso menjelaskan, perusahaan masih melakukan kajian terkait poin-poin persetujuan PPA yang belum disepakati. Sehingga, PPA tidak bisa dilaksanakan hari ini.

Kendati demikian, ia enggan membeberkan poin-poin PPA yang masih jadi masalah. "Nanti saja kami umumkan masalahnya apa saja. Tapi kami kasih waktu lagi untuk pelaksanaan PPA-nya," jelas Iwan kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan mundurnya tenggat PPA, ia juga memastikan bahwa konsorsium Pertamina tetap dianggap sebagai Independent Power Producer (IPP) PLTGU Jawa 1. Selain itu, sejauh ini tidak ada wacana pembatalan konsorsium Pertamina sebagai pemenang tender proyek ini.

"Semoga dalam pekan ini Insya Allah PPA bisa diteken," jelasnya.

Sebagai informasi, PLN berharap konsorsium Pertamina, Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation bisa menandatangani PPA pada Senin pekan ini agar waktu operasional (Commercial Operating Date/COD) PLTGU Jawa 1 tetap sesuai jadwal, yaitu 2020.

Terlebih, pelaksanaan PPA ini juga dianggap melebihi tenggat waktu yang tercantum di dalam Letter of Intent (LoI), yaitu 45 hari setelah pengumuman lelang.

PLN mengatakan, lamanya penandatanganan PPA ini tersandung delapan hal. Dua diantaranya adalah syarat-syarat pemberian pinjaman (bankability) dan pasokan gas.

PLTGU Jawa 1 sendiri merupakan proyek senilai US$2 miliar. Pembangkit ini memiliki kapasitas sebesar 2x800 Megawatt (MW). Di dalam lelang pembangkit ini, konsorsium Pertamina mengalahkan pesaing lain yaitu konsorsium PT Adaro Energi Tbk - Sembcorp, konsorsium Mitsubishi Corporation - JERA - PT Rukun Raharja Tbk - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), serta konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia - Nebras Power - Korea Electric Power Corporation. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER