Nusa Raya Cipta Incar Kontrak Baru Rp3,3 Triliun di 2017

CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2017 11:48 WIB
Dengan perolehan kontrak baru tersebut, perusahaan berharap bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp2,9 triliun pada tahun ini.
Dengan perolehan kontrak baru tersebut, perusahaan berharap bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp2,9 triliun pada tahun ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), perusahaan jasa konstruksi swasta di Indonesia,menargetkan dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp2,9 triliun pada tahun ini, dan kontrak baru 2017 sebesar Rp3,3 triliun.

Sekretaris Perusahaan Nusa Raya Cipta, Firman Lubis mengatakan, keseluruhan target kontrak baru diasumsikan diperoleh dari sektor swasta (private sector). Di tahun 2016, perusahaan mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp2,81 triliun, atau 7 persen di bawah perolehan kontrak baru di tahun 2015 sebesar Rp3,02 trilliun.

“Perolehan kontrak baru 2016 memang di bawah target yang ditetapkan untuk tahun 2016 yaitu Rp3,3 trilliun, hal disebabkan lesunya industri konstruksi di tahun 2016 dan banyaknya tender proyek yang di tunda,” ujarnya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merinci, kontrak baru yang diperoleh perusahaan selama tahun 2016 antara lain, Branz BSD, Hotel dan Apartemen Tentrem Semarang, Hotel Reinassance Nusa Dua, Kawasan Orchard Park – Batam, Gedung Pasca Sarjana FK UGM Yogyakarta, Terminal Intermoda, dan The Rimba Extension.

Sementara itu, proyek infrastruktur andalan induk perusahaan, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Tol Cikopo‐Palimanan (Cipali), bisa diselesaikan seluruh pekerjaan konstruksinya hanya dalam waktu 30 bulan dan dengan total biaya investasi Rp13,7 triliun.

Selama 10 bulan periode 2016, konsesi milik perusahaan meraih trafik volume rata‐rata kendaraan yang berlalu lalang melalui tol dari sebesar 28.184 kendaraan per hari, sementara pada 2017 mengharapkan trafik volume sebesar 28.800 kendaraan per hari.

Surya Semesta tak menampik akan melepas sahamnya di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), selaku pemegang konsensi tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Namun, perseroan masih menanti penawaran yang dinilai menarik.

Investor Relations Surya Semesta Erlin Budiman menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan penawaran dari berbagai perusahaan, baik perusahaan tercatat atau terbua dan perusahaan tertutup sejak tahun lalu. Namun, perusahaan belum melakukan kesepakatan dengan perusahaan manapun hingga saat ini.

"Kami masih belum ada yang deal, jadi kami masih terbuka. Kalau ada kesempatan dan harganya bagus kami terbuka untuk diskusi," ungkap Erlin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (20/1).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER