Jonan Ragu Ada Industri yang Mau Beli Gas Blok Masela

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2017 13:34 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan menyebut belum ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa industri-industri tersebut akan menyerap gas pipa dari Masela.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menyebut belum ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa industri-industri tersebut akan menyerap gas pipa dari Masela. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta komitmen resmi dari industri calon penerima gas pipa yang dihasilkan dari blok Masela agar Inpex Corporation, selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) blok Masela, bisa segera menentukan kapasitas kilang Liquefied Natural Gas (LNG) yang akan dibangun.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, instansinya memang telah menerima permintaan alokasi gas bagi industri dari Kementerian Perindustrian. Namun menurutnya, permintaan itu baru sekadar komitmen. Belum ada pernyataan resmi yang menyatakan bahwa industri-industri tersebut akan menyerap gas pipa dari Masela.

"Kalau permintaan sih satu urusan. Tapi apakah benar-benar ada industri hilir yang mau membangun apa tidak. Yang mau bangun siapa? Ada komitmennya tidak? Ini terkait dengan kapasitas kilang yang mau dibangun," jelas Jonan, Kamis (26/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia berharap, dalam waktu enam bulan ke depan sudah ada komitmen penyerapan gas dari calon industri penerima gas Masela. Dalam waktu yang bersamaan, diharapkan Inpex juga bisa melakukan studi pre-feed terkait dengan kilang LNG.

Jika sudah ada komitmen dari industri, maka kapasitas final kilang diharapkan sudah bisa diketahui. Sebagai informasi, pemerintah memberikan dua opsi pembangunan kilang LNG Masela, yaitu 7,5 MTPA ditambah 474 MMSCFD gas pipa dan 9,5 MTPA ditambah 150 MMSCFD gas pipa.

"Tinggal dipilih, mau 7,5 MTPA dan 474 MMSCFD atau 9,5 MTPA dan 150 MMSCFD. Semua tergantung studinya, karena kan dua-duanya berjumlah 10,5 MTPA. Kami akan lihat, apakah dalam enam bulan betul ada yang bangun industri hilir," jelasnya.

Kendati demikian, ia tak tahu kapan studi pre-feed ini akan dilakukan. "Harusnya sih sudah mulai ya," pungkas Jonan.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian meminta Inpex Corporation untuk mengalokasikan gas pipa sebesar 474 MMSCFD bagi beberapa perusahaan. Alokasi gas itu masih menunggu persetujuan dari Kementerian Perindustrian.

Perusahaan tersebut terdiri dari PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan jumlah 240 MMSCFD, yang bisa digunakan untuk proyek Bintuni maupun pabrik baru di dekat blok Masela. Sementara itu, dua perusahaan lainnya adalah PT Kaltim Methanol Industry dengan alokasi 130 MMSCFD dan PT Elsoro Multi Pratama dengan alokasi 100 MMSCFD. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER