Rilis Obligasi, SMF Berburu Dana Rp3,5 Triliun Tahun Ini

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 12:59 WIB
Perseroan mencari dana segar Rp3,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan modal pembiayaan pinjaman untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah.
SMF mencari dana segar Rp3,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan modal pembiayaan pinjaman untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah. (CNN Indonesia/Yuli Yanna Fauzie).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berencana merilis tiga sampai lima obligasi di tahun ini. Perseroan mencari dana segar Rp3,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan modal pembiayaan pinjaman untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Direktur Manajemen Risiko dan IT SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan, perusahaan berencana menerbitkan obligasi secara bertahap di setiap kuartal atau per tiga bulan sehingga obligasi pertama akan diterbitkan pada kuartal I sekitar Rp500 miliar sampai Rp1 triliun.

"Penerbitan ini kami sesuaikan pula dengan progress penyaluran KPR dan suku bunga pasar. Kalau suku bunga masih tinggi, lebih baik gunakan ekuitas," ujar Trisnadi di kantornya, Jumat (27/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi penyaluran KPR, SMF akan terus memantau realisasi penyaluran. Pasalnya, bila penyaluran tersendat, kebutuhan modal untuk pembiayaan dirasa tak perlu dicari sebesar target.

Sedangkan untuk suku bunga pasar, Trisnadi bilang, perseroan sangat mengamati keadaan pasar. Terlebih usai peresmian Donald J. Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, yang sempat membuat pasar bergejolak.

Hitung Tenor

Selanjutnya, untuk tenor obligasi, SMF masih membaca minat pasar, namun disebutkan tenor akan berjangka mulai dari 370 hari sampai 10 tahun. Sementara tenor obligasi yang paling sering dirilis SMF berdurasi lima tahun.

Trisnadi menambahkan, target penerbitan obligasi masih lebih dominan pada institusi dalam negeri. Pasalnya, obligasi dalam bentuk rupiah memiliki risiko yang lebih mudah ditangani dibandingkan dengan obligasi dalam bentuk dolar AS.

"Dominannnya masih institusi dalam negeri. Kalau luar negeri kami boleh saja asal harus pakai rupiah. Risiko dan kursnya lebih sesuai dengan kami," jelas Trisnadi.

Untuk diketahui, rencana penerbitan obligasi sebesar Rp3,5 triliun akan digunakan perusahaan untuk memenuhi target pembiayaan pinjaman sebesar Rp5,7 triliun dan sekuritisasi sebesar Rp2 triliun. Adapun kekurangan modal yang dibutuhkan akan dipenuhi oleh internal perusahaan.

Sedangkan bila dibandingkan dengan realisasi penerbitan obligasi tahun kemarin, SMF mencatatkan penerbitan obligasi mencapai Rp2,751 triliun. Obligasi tersebut diterbitkan sebanyak tiga kali dalam setahun dengan nilai Rp630 miliar, Rp945 miliar, dan Rp1,176 triliun.

Secara keseluruhan, jumlah obligasi SMF mencapai Rp6,53 triliun sampai 31 Desember 2016 lalu. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER