Jelang Imlek, Saham Asia Bergerak Stabil

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 10:50 WIB
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah, tapi di jalur penguatan untuk mengakhiri pekan dengan kenaikan 1,9 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah, tapi di jalur penguatan untuk mengakhiri pekan dengan kenaikan 1,9 persen. (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saham Asia tetap stabil pada awal perdagangan Jumat dan berada di jalur untuk penguatan yang solid pekan ini. Sementara minyak dan dolar AS memegang keuntungan di tengah laporan keuangan perusahaan AS yang kuat .

Seperti dilansir dari Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah, tapi di jalur penguatan untuk mengakhiri minggu dengan kenaikan 1,9 persen.

Indeks Nikkei N225 Jepang naik 0,3 persen, memperpanjang keuntungan untuk minggu ini menjadi 1,7 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara pasar saham di Korea Selatan ditutup untuk liburan pada hari Jumat dan Senin. Pasar saham di China juga ditutup untuk liburan Tahun Baru Imlek dan akan melanjutkan perdagangan pada Jumat (3/2). Bursa Taiwan juga ditutup untuk Tahun Baru Imlek dan akan dibuka kembali pada Kamis (2/2).

Adapun di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 0,2 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi selama sesi perdagangan, tetapi beringsut kembali ke ditutup naik tipis setelah dua hari menguat tajam.

"Pasar saham AS cenderung menjadi pemimpin sentimen untuk pasar dunia dan di yang menjadi pola umum dalam beberapa tahun terakhir, musim pelaporan kinerja keuangan kuartalan mendukung sentimen itu," Ric Spooner, Kepala Analis Pasar CMC Markets.

"Sekitar sepertiga dari perusahaan di indeks S&P 500 sekarang telah melaporkan dan secara keseluruhan lebih tinggi dari perkiraan konsensus," katanya.

Saham Eropa naik ke level tertinggi satu tahun pada Kamis, terangkat oleh saham Johnson & Johnson usai kesepakatan untuk membeli perusahaan bioteknologi Swiss Actelion dengan nilai US$30 miliar. Indeks DAX Jerman membukukan penutupan tertinggi sejak Mei 2015.

Adapun indeks dolar AS, DXY, yang membandingkan mata uang tersebut terhadap saingan mata uang perdagangan lain, naik 0,1 persen ke level 100,50, menambah kenaikan 0,35 persen pada Kamis.

Dari pasar komoditas, harga minyak stabil di awal perdagangan, mempertahankan kenaikan yang solid dari Kamis yang didorong oleh kebangkitan nafsu investor, tetapi lonjakan persediaan AS menahan kenaikan.

Minyak mentah AS beringsut turun 0,1 persen menjadi US$53,71 per barel, setelah sempat melonjak 2 persen pada Kamis. Namun, harga minyak diprediksi meningkat 2,5 persen secara mingguan.

Di sisi lain, harga emas merosot lebih rendah pada hari Jumat di sesi keempat, karena investor membuang logam mulia untuk produk yang lebih berisiko, dengan imbal hasil tinggi.

Harga spot emas turun 0,1 persen menjadi US$1,187.50 per ounce, menuju kerugian 1,8 persen untuk minggu ini, penurunan mingguan pertama dalam lima pekan, dan kinerja mingguan terburuk tahun ini. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER