Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan peminat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Pasalnya, saat ini, kompetisi untuk mendapatkan kursi di universitas terbaik dan beasiswa LPDP semakin ketat, dan program tersebut merupakan investasi negar di bidang SUmber Daya Manusia.
Demikian disampaikan Sri Mulyani kepada salah satu pengunjung LPDP Edu Fair 2017 yang mengeluhkan sulitnya masuk ke universitas di luar negeri. Pasalnya, untuk masuk ke universitas di luar negeri, calon mahasiswa harus mengikuti serangkaian tes dan melengkapi dokumen yang dipersyarakan.
Misalnya, nilai Tes Penerimaan Masuk Managemen Pascasarjana (Graduate Management Admission Test/GMAT) bagi peminat gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu mau ambil apa?" kata Sri Mulyani kepada salah satu pengunjung LPDP Edu Fair 2017 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (31/1).
"Rencananya saya mau ambil MBA kalau ada universitasnya, tapi semuanya butuh GMAT," jawab pengunjung tersebut.
"Ya kalau sekolah tidak pakai tes, namanya bukan sekolah. Good luck ya," kata Sri Mulyani.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengingatkan bahwa ia tidak ingin pelajar Indonesia yang mendapatkan beasiswa LPDP mendapatkan perlakuan khusus atau kemudahan dalam konten program studi dari institusi pendidikan di luar negeri.
Bagi Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, beasiswa LPDP adalah bentuk investasi negara di bidang sumber daya manusia. Karenanya, ia ingin agar putra bangsa menjalani program pendidikan yang bermutu di berbagai universitas terbaik di dalam dan di luar negeri.
"Saya tidak ingin orang Indonesia diberikan program yang khusus untuk orang Indonesia. Dibuat konten lebih mudah, standar lebih rendah supaya banyak yang masuk dan dapat LPDP. This is not the idea," ujarnya.
Sri Mulyani berpesan agar putra bangsa penerima beasiswa LPDP mau kembali ke Indonesia dan mengabdi demi kemajuan bangsa. Hal itu mengingat beasiswa LPDP dibiayai dari uang pajak yang dikumpulkan dari masyarakat.
"Indonesia ini adalah tumpah darah anda. Di sini Anda lahir. Di sini Anda mendapatkan beasiswa. Di sini Anda kembali menuangkan cita-cita Anda untuk Republik ini," tegasnya.
Sebagai informasi, beasiswa LPDP adalah beasiswa yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata-2 (S2) dan Strata-3 (S-3) di berbagai bidang studi, baik di dalam maupun di luar negeri. Hingga kini, beasiswa LPDP telah diberikan kepada 16.293 pelajar Indonesia di mana 10.406 diantaranya tengah menempuh studi baik di dalam maupun di luar negeri.
(gir)