Bursa Global Menguat, IHSG Diprediksi Berotot

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 10 Feb 2017 08:44 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan berpeluang melanjutkan penguatannya seiring bursa saham global yang kondusif dan rendahnya risiko dana asing yang keluar.
Indeks Harga Saham Gabungan berpeluang melanjutkan penguatannya seiring bursa saham global yang kondusif dan rendahnya risiko dana asing yang keluar. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan akhir pekan ini, seiring dengan kondusifnya bursa saham global dan rendahnya risiko dana asing yang keluar (capital outflow).

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, dari bursa global sendiri, pergerakan saham di Wall Street tadi malam bergerak menguat. Indeks Dow Jones dan S&P masing-masing menguat 0,6 persen di 20.172,40 dan 2.307,87.

Sementara, indeks Nasdaq menguat 0,6 persen di 5.715,18. Kemudian, untuk indeks saham Eurostoxx di zona Eropa naik 1,2 persen di 3.277,79. Menurut David, pasar menyambut positif pernyataan Donald Trump yang akan mengeluarkan paket deregulasi perpajakan beberapa minggu kedepan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebagaimana sering disebutkan sejak terpilihnya Trump sebagai presiden AS November lalu, Trump akan memotong pajak korporasi dan individu untuk menarik investasi di AS,” ungkap David dalam risetnya, dikutip Kamis (10/2).

Tak hanya bursa global yang bergerak positif, perdagangan dalam negeri juga berhasil menguat pada perdagangan kemarin. IHSG mampu menguat secara terbatas ke level 5.372 atau naik 10,98 poin (0,2 persen).

Kondisi ini, lanjut David, terutama ditopang oleh sejumlah saham unggulan perbankan dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Harga saham Jasa Marga kemarin naik hingga 6,8 persen di level Rp4.680 per saham. Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turut memberikan sentimen positif pada pasar.

“Dinaikannya outlook rating utang Indonesia oleh Moody’s menjadi positif dari sebelumnya stable juga menopang masuknya kembali dana asing (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia,” papar David.

Untuk perdagangan hari ini, David menilai pemberitaan emiten terkait restrukturisasi utang dan kinerja keuangan emiten akan ikut menggerakan laju IHSG. Sementara, dari pasar Asia, pasar juga akan mencermati data neraca perdagangan China pada Januari 2017 yang diprediksi surplus sebesar US$49,8 miliar.

“IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 5.350 hingga 5.400 cenderung menguat,” imbuh dia.

Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.276 dan resisten 5.411. Menurut William, IHSG masih cenderung bergerak negatif dalam jangka pendek selama belum dapat menembus target level resisten 5.411 tersebut. Sehingga, ia melihat IHSG cenderung akan melemah secara terbatas.

“Memanfaatkan peluang terjadinya koreksi wajar adalah tindakan bijak dalam melakukan investasi jangka panjang di pasar modal mengingat tidak ada negara manapun yang tidak bertumbuh dari waktu ke waktu,” ungkap William dalam risetnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER