IHSG Bergantung Pada Bursa Global dan Pidato Janet Yellen

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Senin, 13 Feb 2017 08:00 WIB
Selain dua sentimen eksternal, IHSG pada pekan ini juga terpengaruh oleh sentimen Pilkada serentak pada 15 Februari 2017.
Selain dua sentimen eksternal, IHSG pada pekan ini juga terpengaruh oleh sentimen Pilkada serentak pada 15 Februari 2017. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan hari ini, Senin (13/2), didukung oleh bursa saham global yang menguat pada akhir pekan lalu dan pidato Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen pada 14 Februari mendatang.

Analis Danareksa Securities Lucky Bayu Purnomo menjelaskan, pidato bos bank sentral Amerika Serikat akan menjadi fokus utama investor pada perdagangan hari ini dan sepanjang pekan. Hal ini disebabkan pidato tersebut merupakan pidato pertamanya setelah Donald J. Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Selain itu, lanjut Lucky, IHSG juga akan dipengaruhi oleh laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Menurutnya, jumlah pengangguran di AS diprediksi menurun sehingga menjadi sentimen positif bagi bursa global dan otomatis berdampak baik bagi IHSG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pekan ini akan diumumkan tingkat pengangguran di AS, dan ekspektasi tingkat pengangguran menurun. Itu berarti positif, saham Dow Jones diprediksi lebih baik," jelas Lucky kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (13/2).

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih terbilang stabil juga menjadi sentimen tambahan bagi IHSG untuk bertahan di teritori positif. Lucky memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.380 dan resisten 5.420 sepanjang pekan ini.

Adapun, IHSG pada perdagangan Jumat lalu ditutup ditutup melemah 0,4 poin (0,008 persen) ke level 5.371 setelah bergerak di antara 5.371-5.400.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu, jelas Lucky, didorong oleh kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service (Moody’s) menjadi positif dari sebelumnya stable dengan rating Baa3. Data ini berhasil menarik investor untuk melakukan investasi di Indonesia.

Tak hanya itu, sentimen IHSG lainnya sepanjang pekan lalu juga datang dari sikap optimis investor terhadap laporan keuangan emiten sepanjang 2016. Sementara, saham lapis kedua (second liner) yang menanjak pekan lalu juga menjadi sentimen positif bagi IHSG.

"Misalnya saja PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT Bank Windu Kentjana International Tbk (MCOR). Dua itu pekan lalu naik," ungkap Lucky.

Menurut Lucky, investor lebih banyak yang mengincar saham lapis kedua karena valuasi saham blue chip sudah dinilai terlalu tinggi atau mahal. Terbukti, kedua saham dengan kapitalisasi yang terbilang masih kecil tersebut mampu menguat sepanjang pekan lalu. Harga saham Bank Rakyat Indonesia Agroniaga naik 54,16 persen, sedangkan Bank Windu naik sebesar 6,59 persen.

Sentimen Pilkada

Sementara itu, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 15 Februari mendatang akan sedikit mempengaruhi pergerakan IHSG. Budaya Pilkada di Indonesia yang biasanya berjalan damai, menurut Hans Kwee, akan berimbas positif pada IHSG.

"Biasanya politik Indonesia damai, bagus untuk investor dan IHSG jadinya," kata Hans Kwee.

Di lain sisi, Analis Trimegah Sekuritas Gina Novrina Nasution mengatakan, laporan keuangan turut mempengaruhi laju IHSG hari ini. Selain itu, perdagangan saham masih akan diramaikan oleh saham lapis kedua dan ketiga.

Gina memprediksi IHSG memiliki peluang untuk terkoreksi karena adanya aksi ambil untung (profit taking) oleh investor. Hal ini karena IHSG berjalan positif sepanjang pekan lalu.

"Tapi melemah terbatas dan koreksi sehat menurut saya. IHSG hari Senin diprediksi berada dalam rentang support 5.350 dan resisten 5.390," ucap Gina.

Untuk bursa global sendiri, mengutip reuters, melonjaknya harga minyak dunia berhasil membuat saham Wall Street meroket pada perdagangan akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average naik 96,97 poin (0,48 persen) ke level 20.269,37 dan S&P 500 naik 8,23 poin (0,36 persen) ke level 2.316,10. Sementara, Nasdaq Composite berhasil menguat 18,95 poin (0,33 persen) ke level 5.734,13.

Capaian Dow Jones melebihi sedikit level 20 ribu, telah membuat saham tersebut mencetak rekor baru. Namun tak hanya Dow Jones, S&P500 juga tercatat mencetak rekor baru pada perdagangan akhir pekan lalu.

Selain karena melonjaknya harga minyak dunia, menguatnya bursa saham Wall Street ini juga ditopang oleh rencana Donald Trump yang akan mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak dalam waktu dekat. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER