Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve), Daniel Tarullo mengumumkan pengunduran dirinya efektif pada 5 Aprli mendatang. Hal ini sekaligus memberikan kesempatan kepada Presiden Donald Trump yang memiliki niat untuk membentuk kembali struktur organisasi lembaga keuangan vital negeri Paman Sam tersebut.
"Daniel telah memimpin The Fed untuk membentuk kerangka kerja baru untuk memastikan sistem keuangan kita aman terkendali di tengah krisis keuangan dan memberikan kontribusi tak ternilai dalam setiap tanggung jawab The Fed," ujar Gubernur The Fed Janet Yellen dalam keterangannya dikutip dari CNBC, Minggu (12/2).
"Saya beserta kolega akan sangat merindukan keahliannya, keputusannya yang sempurna, pandangannya yang bijak dan nasihatnya yang strategis," lanjut Yellen.
Tarullo, 64 tahun, telah menjadi anggota Dewan Gubernur The sejak 2009. Ia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Komisi Pengawasan dan Pengaturan serta Ketua Komite Tetap Dewan Keuangan Pengawasan dan Pengaturan Kerjasama Keuangan. Tarullo juga memiliki andil dalam setiap pengambilan kebijakan bank sentral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunduran dirinya muncul setelah Trump mengambil kebijakan untuk memulai pelonggaran kebijakan di industri keuangan. Pelaku pasar berspekulasi, hal itu berseberangan dengan upaya The Fed dalam merestrukturisasi kondisi keuangan AS pasca krisis 2008 lalu.
Sebelumya, Trump mengatakan akan membuat banyak perubahan dalam beleid Dodd-Frank Act. Beleid tersebut berisi sekumpulan reformasi kebijakan keuangan yang dibentuk oleh para legislator dan ditandatangani oleh mantan Presiden AS Barack Obama pad 2010 lalu sebagai respon krisis keuangan yang melanda AS.
Tarullo mengatakan dalam pertemuan tahun lalu bahwa regulator perbankan harus mempertahankan peraturan keras untuk mengatur Wall Street dan menolak upaya untuk menelurkan peraturan yang berpotensi menyebabkan krisis keuangan di masa depan.
"Sangat penting bahwa kita tidak melupakan sejarah kita masih cukup baru-baru ini," kata Tarullo dalam pertemuan peneliti pasar keuangan di Washington tahun lalu.