BEI Sinyalir Sekuritas Bentuk Harga Prapenutupan IHSG

CNN Indonesia
Selasa, 14 Feb 2017 05:21 WIB
BEI akan meminta keterangan dari sekuritas terkait dalam rangka mendalami maksud dari nasabahnya yang melakukan transaksi saham-saham tertentu.
BEI akan meminta keterangan dari sekuritas terkait dalam rangka mendalami maksud dari nasabahnya yang melakukan transaksi saham-saham tertentu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --
Bursa Efek Indonesia (BEI) mensinyalir sejumlah anggota bursa atau perusahaan sekuritas yang melakukan pembentukan harga di luar kewajaran, terutama saat sesi prapenutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Ini terjadi berulang-ulang dalam kurun prapenutupan IHSG. Saya tidak bisa sebut, tetapi sudah identify (diidentifikasi). Kami akan segera proses,” ujar Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya, seperti dikutip dari Antara, Senin (13/2).

Lebih lanjut ia menuturkan, pada saat sesi prapenutupan terdapat beberapa pihak yang melakukan pembentukan harga, namun tidak berdasarkan fundamental perusahaan.

“Kebanyakan asing. Tidak mau tahu, asing atau lokal, kami akan proses. Itu tidak benar dan tidak sehat bagi industri pasar modal. Kami harus menjaga,” imbuh dia.

Alpino mengatakan, BEI akan meminta keterangan dari perusahaan sekuritas terkait dalam rangka mendalami maksud dari nasabahnya yang melakukan transaksi pada saham-saham tertentu, sehingga memengaruhi laju IHSG.

“Kami mesti tahu persis alasan nasabahnya. Saham-saham yang memengaruhi indeks cenderung turun selama prapenutupan dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu,” terangnya.

Alpino mengklaim, BEI telah memiliki beberapa metode untuk menjaga transaksi saham di dalam negeri berjalan secara transparan, efisien, dan wajar saat sesi prapenutupan. 

Yakni, dengan membuka setiap transaksi saham yang memiliki volume tinggi. Sehingga, membentuk harga suatu saham dan penutupan perdagangan secara acak pada sesi prapenutupan itu.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER