AP II Siap Garap Runway Ketiga Soekarno-Hatta Senilai Rp2 T

CNN Indonesia
Senin, 13 Feb 2017 15:01 WIB
Runway ketiga akan mendukung peningkatan pergerakan pesawat di bandara Soekarno-Hatta menjadi 114 pergerakan per jam.
Runway ketiga akan mendukung peningkatan pergerakan pesawat di bandara Soekarno-Hatta menjadi 114 pergerakan per jam. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II berencana memulai pembangunan landasan pacu (runway) ketiga bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada April 2017.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan, runway ketiga didesain dengan dimensi 3 ribu x 60 meter persegi dan ditargetkan sudah bisa digunakan pertengahan 2018 mendatang.

Runway ketiga akan mendukung peningkatan pergerakan pesawat di Soekarno-Hatta menjadi 114 pergerakan per jam. Penambahan runway ini juga untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang, yang pada 2025 diperkirakan lebih dari 100 juta,” kata Awaluddin, Senin (13/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Direktur Enterprise & Business Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini mencatat, dengan dua runway yang ada saat ini, AP II hanya bisa melayani maksimal 72 pergerakan pesawat di bandara tersibuk di Indonesia tersebut.

“Dengan runway baru, kami bisa mengakomodir penambahan penerbangan. Sehingga bisa lebih optimal mendukung industri pariwisata nasional,” kata Awaluddin.

Investasi Rp2 Triliun

Awaluddin memperkirakan, untuk dapat menyelesaikan pembangunan runway ketiga, perusahaan yang dipimpinnya membutuhkan dana Rp2 triliun.

Runway ketiga dibangun di sisi utara bandara dan saat ini proyek tersebut tengah dalam proses procurement sehingga kami targetkan pada April 2017 dapat dilakukan groundbreaking,” jelas Awaluddin.

Adapun pembangunan runway ketiga membutuhkan luas lahan mencapai 216 hektare. Dari kebutuhan lahan tersebut, AP II telah memiliki tanah seluas 42,85 hektare sehingga diperlukan pembebasan tanah seluas 173,19 hektare yang dibiayai dengan dana Penyertaan Modal Negara sebesar Rp4 triliun.

“Tanah yang dibebaskan mencakup wilayah Kota Tangerang yakni Kelurahan Selapajang Jaya dan Kelurahan Benda, serta wilayah Kabupaten Tangerang yaitu Desa Bojong Renged, Desa Rawa Burung dan Desa Rawa Rengas,” katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER