Maret, Bumi Resources Kirim Proposal Rights Issue ke OJK

CNN Indonesia
Selasa, 14 Feb 2017 14:26 WIB
Perusahaan tengah menyiapkan prospektus untuk penerbitan saham baru dan MCB [Mandatory Convertible Bonds] menggunakan laporan keuangan 2016 yang telah diaudit.
Perusahaan tengah menyiapkan prospektus untuk penerbitan saham baru dan MCB [Mandatory Convertible Bonds] menggunakan laporan keuangan 2016 yang telah diaudit. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bakal mengajukan proposal penerbitan saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue usai merampungkan audit laporan keuangan sepanjang 2016, yang diperkirakan selesai pada akhir Maret 2017.

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan perusahaan tengah merampungkan laporan keuangan 2016 yang diaudit. Laporan keuangan tersebut ditargetkan rampung pada Maret 2017.

"Setelah itu kami menyiapkan prospektus untuk penerbitan saham baru dan MCB (Mandatory Convertible Bonds) menggunakan laporan keuangan 2016 yang telah diaudit. Targetnya selesai akhir Maret 2017," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, setelah merampungkan hal tersebut, perusahaan akan mengajukan prospektus final kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperoleh izin efektif.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengaku, sudah hampir satu minggu rencana tersebut diumumkan ke publik tetapi ia belum menerima proposal pendaftaran oleh perusahaan tambang batu bara tersebut.

“Pernyataan pendaftaran belum masuk ke OJK,” ucap Nurhaida.

Asal tahu saja, Bumi Resources berencana untuk menerbitkan saham baru dengan nilai investasi mencapai Rp35 triliun atau sekitar US$2,6 miliar dengan nilai Rp926 per saham. Rencana ini untuk mendukung proses restrukturisasi utang Bumi yang berjumlah US$4,2 miliar.

Dileep menjelaskan, dengan total 37,8 miliar saham baru yang dikeluarkan tersebut, diharapkan dapat mengurangi utang perusahaan sedikitnya US$1,6 miliar. Nantinya, perusahaan akan menawarkan saham baru kepada kreditur seperti, China Investment Corporation (CIC), UBS, Axis Bank, dan Castleford.

Uniknya, jumlah nilai rights issue yang akan dikeluarkan oleh perusahaan terbilang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar perusahaan yang hanya sebesar Rp15,45 triliun. Meski begitu, Nurhaida enggan memberikan tanggapan sebelum menerima proposal dari Bumi Resources.

“Saya belum berkomentar dulu ya. Nanti kalau dokumen sudah masuk baru bisa dilihat semuanya,” jelas Nurhaida.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER