Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (14/2), ditopang oleh pasar saham global dan kawasan yang bergerak menguat.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menerangkan, bursa saham global tadi malam berhasil melanjutkan penguatannya. Misalnya saja, bursa saham di zona Euro, Eurostoxx, menguat 1 persen di 3.305,23.
Sementara, di Wall Street, indeks DJIA dan S&P mencatatkan level tertinggi baru di 20.412,16 dan 2.328,25. Kemudian, Nasdaq menanjak ke level 576,96 atau menguat 0,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tren penguatan dipicu rencana Trump mengeluarkan kebijakan pemotongan pajak korporasi yang berpotensi mengangkat pertumbuhan ekonomi negara adidaya tersebut dan mendorong The Fed mempercepat kenaikan tingkat bunga FFR," ungkap David dalam risetnya, dikutip Selasa (14/2).
Otomatis, kondisi ini mengangkat dolar Amerika Serikat (AS) pada level tertinggi dalam tiga pekan terakhir terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Selain itu, harga komoditas tembaga dan logam lainnya juga menguat didorong oleh aksi beli atas beberapa saham material.
Adapun, IHSG ditutup positif pada perdagangan awal pekan kemarin. Di mana IHSG berhasil menguat 37,88 poin (0,7 persen) ke level 5.409. Menurut David, level tersebut merupakan level tertinggi sejak perdagangan 11 November 2016 lalu.
"IHSG kemarin terutama ditopang kenaikan saham perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan saham infrastruktur, serta jasa pendukungnya," jelas David.
Ia memprediksi, IHSG berpotensi untuk kembali menguat pada perdagangan hari ini. Selain ditopang oleh pergerakan bursa saham global dan kawasan, penguatan IHSG juga akan didorong oleh kenaikan sejumlah harga komoditas logam.
"IHSG diperkirakan bergerak dengan
support di 5.380 dan resisten 5.430," terang David.
Di lain sisi, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi IHSG hanya mampu menguat secara terbatas hari ini karena jatuhnya harga minyak sebesar 1,8 persen.
Tak hanya minyak, komoditas lainnya seperti emas yang turun 0,66 persen dan dan minyak sawit mentah yang terkoreksi 1,14 persen juga akan sedikit menghambat laju IHSG.
Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.375 dan resisten 5.461. Kemudian, nilai tukar rupiah diprediksi berada dalam rentang Rp13.230-Rp13.420.
(gen)