Bank Windu Incar Pembiayaan PLTU Usai Merger

CNN Indonesia
Senin, 20 Feb 2017 12:09 WIB
Gabungan Bank Windu dengan Bank Antar Daerah dan China Construction Bank melebur jadi PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk.
Gabungan Bank Windu dengan Bank Antar Daerah dan China Construction Bank melebur jadi PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- China Construction Bank (CCB) secara resmi telah melakukan merger dengan PT Bank Windu Kentjana International Tbk dan PT Bank Antar Daerah (Bank Anda), CCB dan bersulih nama menjadi PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (CCBI).

Usai masuk di pasar lokal, CCBI berencana pengembangan proyek infrastruktur termasuk dalam proyek PLTU.

"Tentunya proyek infrastruktur, Indonesia yang kami masuk saat ini ada PLTU. Itu kan triliunan, nanti kami akan undang CCB dunia, yang ada di 20 negara akan ajak untuk bergabung untuk beri sumbangan sindikasi kepada calon debitur untuk bangun PLTU," terang Direktur CCBI Lianto Sudarmana Bursa Efek Indonesia Senin (20/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Bank Windu telah melakukan merger corporation dengan CCB. Melalui merger corporation ini telah memiliki 60 persen saham perusahaan.

CCBI juga akan melakukan ekspansi dengan menambah kantor cabang. Luianto mengatakan, perseroan menargetkan akan membuka enam cabang. Untuk pengembangan tersebut, disiapkan dana sekitar Rp 10 miliar.

"Perkiraan kami sekitar segitu. Kami akan bidik di kota-kota provinsi besar," tuturnya.

Saat ini CCBI telah memiliki 1 kantor pusat, 26 kantor cabang, 47 kantor cabang pembantu, 38 kantor kas, dan 16 ATM. Semua jaringan tersebut yang sebelumnya merupakan dua bank sebelum dimerger.

Luianto juga mengungkapkan, untuk tahun ini perseroan akan menyiapkan belanja modal atau capital expenditures (capex) sekitar Rp 150-250 miliar yang akan digunakan untuk pergembangan jaringan IT.

"Prinsipnya CCB di sana (China) itu memang tumbuh ditargetkan untuk construction. Tentu kalau bicara begini merek IT-nya juga bagus, kami akan perbaiki IT juga, baik internet banking, mobile banking dan lain-lain, semuanya jadi sekira Rp 150-200 miliar," imbuhnya.

Dana hasil capex tersebut akan diambil dari dana kas internal. Pihaknya belum berencana menambah modal dari skema lain.

"Karena Capital Adequacy Ratio(CAR) kita masih 20 persen," pungkas
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER