BI Seret Turun Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2017 14:40 WIB
Kontribusi belanja pemerintah signifikan dalam mendorong pertumbuhan PDB. Sayang, belanja pemerintah malah belum terealisasi dengan baik.
Kontribusi belanja pemerintah sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Sayang, belanja pemerintah malah belum terealisasi dengan baik. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyeret turun proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang sebelumnya diperkirakan sebesar 5,05 persen (year on year/yoy) menjadi dibawah angka itu. Hal ini dikarenakan masih rendahnya konsumsi pemerintah.

"Kuartal I 2017 akan ada dibawah 5,05 persen. Kami akan sampaikan kalau sudah mendapatkan perkiraan angka akhirnya," kata Gubernur BI Agus Martowardojo usai peluncuran bantuan pangan nontunai di Jakarta Timur, mengutip Antara, Kamis (23/2).

Agus mengungkapkan, kontribusi belanja pemerintah sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, sayangnya, belanja pemerintah malah belum terealisasikan dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang, lebih karena rendahnya pengeluaran pemerintah. Memang, ada konsolidasi setelah tahun anggaran 2016. Seperti diketahui, peran belanja pemerintah sangat besar terhadap pertumbuhan," ujar mantan Menteri Keuangan tersebut.

Selain belanja pemerintah, kontributor pertumbuhan ekonomi lain, yakni ekspor. Kabar baiknya, ekspor diperkirakan membaik pada kuartal pertama tahun ini. Perbaikan tersebut karena pemulihan harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia.

Proyeksi BI, harga delapan komoditas akan naik rata-rata 10,2 persen pada tahun ini, setelah harga komoditas lesu dan memukul kontribusi ekspor di sepanjang tahun lalu.

Untuk pertumbuhan ekonomi 2017, BI memperkirakan, akan bergerak di rentang 5-5,4 persen (yoy). (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER