Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku tidak dilibatkan dalam pertemuan bilateral antara pemerintah dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud awal Maret 2017. Padahal, dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Salman diperkirakan membawa 1.500 rombong, termasuk menteri dan pangeran, untuk berinvestasi di sejumlah sektor di Indonesia.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, hingga Minggu (26/2) malam, jajaran pengurus Apindo maupun Kamar Dagang Indonesia (Kadin) belum menerima undangan secara resmi dari pemerintah dalam pertemuan tersebut.
Makanya, Apindo dan Kadin pun berinisiatif membuat pertemuan yang bersifat lebih business to business (B2B) dengan Kadin Timur Tengah sebagai wadah diskusi para pengusaha swasta lokal dengan pengusaha Arab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai tadi malam saya mengonfirmasi kembali apakah dunia usaha swasta akan dilibatkan dalam pertemuan resmi, ternyata dari Apindo kami tidak ada kontak. Kadin juga tidak ada kontak secara resmi. Tapi, dari Kadin bilateral Timur Tengah memang mengambil inisiatif B2B meeting yang sifatnya di luar agenda resmi," ujar Hariyadi di kantornya, Senin (27/2).
Hariyadi melanjutkan, nantinya pemerintah akan lebih banyak melibatkan perusahaan-perusahaan BUMN dalam diskusi bisnis dengan para pengusaha Arab Saudi. Adapun, sektor yang saat ini tengah difokuskan, antara lain sektor energi, infrastruktur hingga pariwisata.
"Pertemuan dengan Raja Salman itu lebih Goverment to Goverment (G2G) dan kemungkinan lebih banyak melibatkan BUMN, tetapi kalau untuk sektor swasta apa yang sudah kami konfirmasi tidak diminta untuk ikut," katanya.
Pemerintah Indonesia sebelumnya berharap kunjungan Raja Salman bersama 25 pangeran Arab Saudi membawa serta potensi investasi bernilai puluhan miliar dolar. Kunjungan ini merupakan kunjungan terbesar sejak kunjungan Raja Arab Saudi terakhir pada 1970 lalu.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebutkan, salah satu proyek yang akan diteken nanti, yaitu investasi kilang di Cilacap. "Ada proyek lain yang akan ditandatangani kurang lebih sebesar US$1 miliar. Presiden berharap, investasi Arab Saudi tembus mencapai US$25 miliar," imbuh dia.
(bir)