Inflasi Februari Kebal dari Bencana Banjir

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2017 16:51 WIB
Bencana banjir tak membuat sejumlah rantai pasokan atau distribusi mengalami gangguan, mulai dari sentra produksi hingga ke tangan konsumen.
Bencana banjir beberapa waktu lalu tak membuat sejumlah rantai pasokan atau distribusi mengalami gangguan, mulai dari sentra produksi hingga ke tangan konsumen. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan bahwa bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air tak memberikan kontribusi signifikan pada inflasi Februari 2017. BPS melansir, inflasi Februari melaju 0,23 persen secara bulanan (month to month/mtm) atau sebesar 3,83 persen secara tahun berjalan (year to date/ytd).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, bencana banjir rupanya tak membuat sejumlah rantai pasokan atau distribusi mengalami gangguan, mulai dari sentra produksi hingga ke tangan konsumen. Bahkan, pergerakan harga komoditas pangan justru terpantau baik.

"Tentu, ketika banjir terjadi akan berpengaruh pada rantai distribusi. Tapi dari pantauan kami, harga bahan pangan sangat terkendali," ujarnya, di kantornya, Rabu (1/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan lebih lanjut, harga sejumlah komoditas pangan justru terkendali sesuai dengan target yang telah dibidik oleh pemerintah.

Kunci keberhasilannya ialah penjagaan rantai distribusi melalui pembangunan sejumlah infrastruktur logistik pangan. Misalnya, memanfaatkan sejumlah tempat-tempat penyimpanan sementara, dan memperlancar akses distribusi ke daerah.

Dalam pantauan BPS, bahan makanan secara keseluruhan justru mengalami penurunan harga (deflasi) sebesar 0,31 persen dengan andil terhadap laju inflasi Februari yang negatif 0,09 persen.

"Harga cabai merah mengalami deflasi 7,5 persen, daging ayam deflasi 6,5 persen, telur ayam deflasi 4,3 persen, dan beras deflasi 0,15 persen," kata Suhariyanto.

Tak hanya itu, kebanyakan sayur-sayuran turut mengalami deflasi, seperti kol putih, kubis, tomat sayur, dan tomat buah. Padahal, seharusnya bila ada gangguan banjir, komponen bahan makanan ini yang cenderung menipis dan membuat harga terkerek karena mudah membusuk jika terlalu lama disimpan.

Namun begitu, BPS juga mencatat sejumlah bahan makanan yang justru mengalami kenaikan harga, seperti cabai rawit merah, bawang merah, bayam, kentang, dan wortel. Hanya saja, beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan tak memberikan andil yang dominan kepada inflasi bulan lalu.

Dengan demikian, Suhariyanto menilai, aksi cepat pemerintah dalam menggerus kontribusi gejolak harga pangan (volatile foods) telah cukup ampuh dalam sebulan terakhir. "Ini menunjukkan bahwa pemerintah betul-betul berupaya untuk menekan inflasi dari volatile foods," tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo sempat khawatir akan bencana banjir yang diperkirakan dapat mengerek laju inflasi Februari. Agus khawatir, distribusi atau logistik dan perubahan jadwal panen tanaman pangan akan berantakan saat dilanda bencana banjir.

"Kami tentu harus memperhatikan kondisi alam yang membuat volatile foods tidak terjaga," tutur Agus beberapa waktu lalu. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER