Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyadari tahun ini, pekerjaan rumah tim ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lebih berat untuk mengendalikan laju inflasi dibandingkan asumsi makro ekonomi yang telah dirumuskan serealistis mungkin.
"Inflasi kita sedang berjuang karena sebetulnya dari awal kita sudah bilang inflasi tahun ini tekanannya lebih tinggi," ujar Darmin di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (9/2).
Darmin tak memungkiri bahwa laju inflasi Januari 2017 sebesar 0,97 persen menurut Badan Pusat Statistik (BPS) langsung membuat pemerintah kalang kabut dalam menyusun berbagai skema pengendalian yang diperkirakan masih terjadi di bulan-bulan berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, laju inflasi di Januari lalu langsung meningkat dua kali lipat dibandingkan Desember 2016 sebesar 0,42 persen. Belum lagi, kontribusi inflasi terbesar merupakan dampak dari kebijakan yang dipetakan pemerintah sendiri, yakni dari sejumlah harga yang diatur pemerintah atau
administered price.Namun, tak ingin menarik ludah sendiri, pemerintah tak bisa mengubah sejumlah kebijakan
administered price yang telah diberlakukan di masyarakat.
Otomatis, pemerintah harus mampu menekan gejolak bahan pangan atau
volatile foods yang menjadi penyumbang inflasi kedua pada Januari lalu. Sayangnya, Darmin mengakui tak mudah mengendalikan laju inflasi dari
volatile foods.
"Kuncinya bisa tidak kendalikan
volatile foods-nya. Sayangnya,
volatile foods tidak bisa dikendalikan karena sangat tergantung pada musim," kata Darmin.
Oleh karenanya, mantan Direktur Jenderal Pajak menyatakan pemerintah masih memiliki tugas berat untuk sesegera mungkin memetakan kebijakan yang ampuh mengendalikan laju inflasi.
Hanya saja, diakui Darmin, pemerintah membutuhkan waktu yang tak singkat untuk duduk bersama dengan tiap-tiap Kementerian/Lembaga (K/L) terkait.
Untuk diketahui, BPS mencatat,
administered price mengalami inflasi sebesar 2,57 persen, volatile foods sebesar 0,67 persen, dan inflasi komponen inti sebesar 0,56 persen.
(gen)