Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Jumat (3/3), akibat minimnya sentimen positif dari pasar saham global.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, bursa saham Wall Street AS dilanda aksi ambil untung (profit taking) tadi malam. Ia merinci, indeks Dow Jones dan S&P500 terkoreksi masing-masing 0,5 persen dan 0,6 persen tutup di level 21.002,97 dan 2.381,92.
"Indeks Nasdaq mengalami koreksi 0,7 persen di 5.861,22. Setelah mencapai level tertinggi baru hari sebelumnya merespon pidato Trump di depan Kongress Selasa kemarin," kata David dalam risetnya, dikutip Jumat (3/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
David menilai, koreksi ini sebagai hal yang wajar ditengah tren penguatan bursa saham Wall Street. Sehingga, pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk profit taking.
Sementara, IHSG kemarin berhasil ditutup menguat ke level 5.408 atau menguat 45,19 poin (0,84 persen). Aksi beli pada perdagangan kemarin terutama terjadi pada saham sektor konsumsi, aneka industri, tambang, dan perkebunan.
"IHSG berhasil bangkit pada perdagangan kemarin terimbas sentimen positif pergerakan bursa global dan kawasan setelah pidato Donald Trump di depan kongres Amerika Serikat (AS) selasa lalu," terang David.
David memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.370 dan resisten 5.420 hari ini. Menurutnya, selain karena minimnya insentif dari pasar saham global, harga komoditas tambang yang terkoreksi juga bakal menekan laju IHSG.
"Di tengah minimnya insentif, pasar diperkirakan mulai mengantisipasi rencana pembagian dividen sejumlah emiten sektoral menjelag agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sejumlah emiten di Maret ini," tandas David.
Sependapat dengan David, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang juga memprediksi IHSG tertekan pada hari ini karena melemah harga sejumlah komoditas.
Edwin merinci, harga minyak anjlok 2,36 persen, emas melemah 1,34 persen, nikel meluncur 2,27 persen, dan timah turun tipis 0,9 persen.
"Ini akan menjadikan IHSG turun alias dilanda aksi jual hari ini, di tengah peluang naiknya suku bunga The Fed di 14-15 Maret mendatang," ungkap Edwin dalam risetnya.
Mengakhiri pekan ini, Edwin memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.336 dan resisten 5.452. Kemudian, nilai tukar rupiah diprediksi berada dalam rentang Rp13.250-Rp13.440.
(gir)