Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini, Selasa (7/3), di mana sentimen pasar terutama akan digerakan oleh isu individual emiten.
Kepala riset First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, bursa global tadi malam ditutup negatif. Untuk bursa saham Wall Street, DJIA dan S&P500 masing-masing terkoreksi 0,24 persen dan 0,33 persen di 20.954,34 dan 2.375,31. Sementara, di zona Euro, Eurostoxx melemah 0,47 persen ke level 3.387,45.
Menurut David, pelemahan di Wall Street sendiri didorong oleh saham berbasis keuangan dan material. Pelaku pasar mulai mengantisipasi kebijakan pengetatan likuiditas The Fed menjelang pertemuan Federal
Open Market Comitte (FOMC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Survei menunjukan 86,4 persen pelaku pasar meyakini The Fed akan menaikan bunganya di pertemuan pekan depan," terang David dalam risetnya, dikutip Selasa (7/3).
Adapun, IHSG kemarin berhasil tembus ke level 5.409 atau naik 18,6 poin (0,34 persen). David menjelaskan, penguatan tersebut dibayangi oleh meningkatnya risiko geopolitik di kawasan Asia.
"Aksi beli selektif terutama dipicu sejumlah isu individual seperti pencapaian laba 2016 dan aksi korporasi termasuk musim pembagian dividen," papar David.
Hari ini, ia memprediksi IHSG bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat. IHSG diramalkan bergerak dalam rentang
support 5.390 dan resisten 5.420. Meski diprediksi menguat karena isu individual, tetapi pergerakan IHSG akan dibayangi oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dalam rentang terbatas karena belum adanya arus dana asing (
capital inflow) yang masif. Menurutnya, IHSG akan berada dalam rentang
support 5.352 dan resisten 5.448.
"Pola gerak masih belum terlihat akan adanya penguatan yang signifikan," ungkap William dalam risetnya.
(gen)