Menko Darmin Sebut Bangladesh Minat Impor Kereta Indonesia

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2017 18:55 WIB
Menanggapi ketertarikan tersebut, pemerintah Indonesia segera mengkaji upaya untuk mengimpor 250 gerbong kereta api Indonesia.
Menanggapi ketertarikan tersebut, pemerintah Indonesia segera mengkaji upaya untuk mengimpor 250 gerbong kereta api Indonesia. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, pemerintah Bangladesh menyatakan minatnya mengimpor kereta api buatan Indonesia. Minatnya itu disampaikan dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) Leader's Summit.

Menanggapi ketertarikan tersebut, pemerintah Indonesia segera mengkaji upaya untuk mengimpor 250 gerbong kereta api Indonesia melalui business to business (B2B) antar kedua negara dan membentuk hubungan timbal balik yang berkelanjutan.

"Mereka juga tawarkan kerja sama di bidang farmasi karena dia juga cukup maju, selain India dan China. Presiden katakan, silahkan saja dengan senang hati tapi B2B," ujarnya di kantornya, Selasa (7/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjutnya kedua negara, kata Darmin, akan kembali membahas ketertarikan satu sama lain untuk menjalin kerja sama bisnis agar segera terbentuk hubungan bilateral.

Selain Bangladesh, Darmin mengklaim, hampir seluruh negara yang tergabung dalam IORA menyatakan ketertarikannya untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia, seperti India. Dengan India, kedua negara sepakat meneruskan kerja sama yang telah terjalin baik selama ini.

"Dengan India melanjutkan kunjungan yang dulu dan mereka sudah kirim para pengusaha ke sini dengan Menterinya. Tanpa muluk-muluk, akan bisa lebih mudah dan konkrit," imbuh Darmin.

Dengan berbagai ketertarikan dari 21 negara yang tergabung dalam IORA untuk meningkatkan hubungan bilateral dan regional tersebut, Darmin meyakini bahwa sektor perdagangan dan investasi Tanah Air akan mendapatkan banyak stimulus.

Bahkan, hubungan perdagangan dan investasi dari negara-negara IORA, disebut Darmin tak akan kalah dengan besaran kontribusi dan kerja sama yang selama ini telah dijalin Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menuturkan, investasi dari negara-negara IORA rata-rata meningkat sekitar 13,4 persen dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan catatannya, nilai investasi dari negara-negara IORA pada 2016 mencapai US$11,67 miliar, pada 2015 sebesar US$9,5 miliar, pada 2014 sebesar US$9,2 miliar, pada 2013 sebesar US$6,6 miliar, dan pada 2012 sebesar US$7,5 miliar. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER