BI: Jika Inflasi dan CAD Terkendali, Suku Bunga Bisa Rendah

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2017 17:31 WIB
BI mengisyaratkan penurunan suku bunga apabila laju inflasi di kisaran 3-5 persen, dengan CAD ideal 2-2,5 persen dari PDB.
BI mengisyaratkan penurunan suku bunga apabila laju inflasi di kisaran 3-5 persen, dengan CAD ideal 2-2,5 persen dari PDB. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan, untuk menyeret turun tingkat suku bunga, pemerintah dan bank sentral harus mengupayakan laju inflasi berada di kisaran tiga hingga lima persen. Tidak cuma itu, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) juga harus ideal, yaitu sekitar 2-2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kalau stabil disitu, maka keinginan untuk memiliki suku bunga rendah dan terus rendah ya bisa tercapai. Tetapi, kuncinya harus inflasi dan CAD rendah," ujarnya, Jumat (10/3).

Salah satu upaya mengendalikan inflasi agar sesuai target BI, sambung dia, bank sentral membantu menyukseskan program subsidi non tunai yang digadang-gadang pemerintah untuk masyarakat membeli bahan pangan pokok, seperti beras dan gula.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi subsidi, diganti non tunai langsung kepada masyarakat agar tepat sasaran. Cara non tunai ini efeknya pemerataan. Jadi, subsidi efisienkan anggaran," katanya.

Dia meyakini, pengendalian inflasi seperti ini akan ampuh menggiring laju inflasi sesuai target pemerintah. Ia juga optimistis, implementasi ini bakal sukses, mengacu pada kesuksesan negara-negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina yang berhasil menjaga inflasi di kisaran satu hingga tiga persen.

Selain program non tunai, BI bersama pemerintah pusat dan daerah juga terus memantau produksi, pasokan, dan distribusi, serta logistik komoditas pangan agar terus terpantau dan tak mengalami hambatan.

BI mencatat CAD 2016 sebesar 1,8 persen dari PDB. "Untuk 2017 kami melihat, range bisa di bawah 2,5 persen dari PDB. Antara 2-2,5 persen untuk CAD," imbuh Mirza.

Bila CAD bisa berada pada kisaran tersebut, bukan tidak mungkin, sambung Mirza, Indonesia bisa menyerupai beberapa negara tetangga yang mengalami surplus CAD. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER