Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Seleksi (Pansel) Calon Anggota Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2017-2022 telah menyerahkan 21 nama calon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemarin. Tiga nama di antaranya akan disaring menjadi satu orang untuk menduduki kursi Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal.
Salah satunya sang petahana, Nurhaida yang menuturkan telah memiliki sejumlah strategi untuk mempertahankan kursi yang didudukinya selama beberapa tahun belakangan.
Ditemui usai menjalani wawancara pada tahap IV seleksi pemilihan calon anggota DK OJK, Jumat (10/3) pekan lalu, Nurhaida mengaku ingin melanjutkan reformasi di bidang pasar modal yang telah berjalan sejak 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam program kita untuk mengembangkan pasar modal ada program
financial market deepening yang program-programnya ada yang berlanjut sampai 2017 dan 2018. Saya ingin ada keberlanjutan program dan mengawal sampai bisa dilaksanakan," tutur Nurhaida.
Sebelum namanya diserahkan kepada Presiden Jokowi oleh Pansel yang diketuai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Nurhaida mengaku telah mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan tim panelis.
Selama wawancara, kata Nurhaida, tim panelis melemparkan pertanyaan mengenai pandangannya terhadap peran OJK saat ini. Kemudian, sebagai seseorang yang kini menjabat sebagai anggota DK OJK, dia juga diminta pandangannya soal hal-hal yang perlu diperbaiki OJK ke depan.
Selain Nurhaida, dua nama lain yang berpeluang menjadi bos Pengawas Pasar Modal OJK adalah Arif Baharudin yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, serta Freddy Saragih yang sekarang bekerja sebagai Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Keuangan.