Perhelatan Tahunan IMF 2018, RI Bakal Dibanjiri 15 ribu Orang

CNN Indonesia
Selasa, 14 Mar 2017 15:52 WIB
Indonesia terpilih dalam lelang pelaksanaan pertemuan tahunan IMF untuk pagelaran 2018 pada 2015 lalu mengalahkan Mesir dan Senegal.
Indonesia terpilih dalam lelang pelaksanaan pertemuan tahunan IMF untuk pagelaran 2018 pada 2015 lalu mengalahkan Mesir dan Senegal. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perhelatan tahunan International Monetary Fund (IMF) 2018 dan World Bank akan diselenggarakan di Bali, Indonesia, pada 12-14 Oktober 2018 mendatang. Seluruh Gubernur bank sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota IMF akan hadir bersama rombongan.

Pertemuan praktisi keuangan dunia terbesar di dunia tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh 15 ribu orang, baik pejabat pemerintahan maupun pimpinan perusahaan di dunia. Ini juga merupakan pertama kalinya Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF.

Kepala Satuan Tugas IMF Annual Meetings 2018 Peter Jacobs mengungkapkan, Indonesia terpilih dalam lelang pelaksanaan pertemuan tahunan IMF pada 2015 lalu mengalahkan Mesir dan Senegal. Di Asia Tenggara, cuma tersisa Indonesia dan Malaysia yang belum pernah menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini berarti, acara di Bali nanti membuat Malaysia menjadi satu-satunya negara yang belum pernah menjadi tuan rumah perhelatan IMF. Sekadar informasi, Singapura menjadi tuan rumah pada 2005, Filipina pada 1975 silam, dan Thailand pada 1991.

"Annual Meeting IMF dilakukan setiap tahun di Washington, Amerika Serikat, di kantor pusat IMF. Tetapi, setiap tahun ketiga, negara-negara anggota terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan di luar Washington. Ini suatu kehormatan buat Indonesia, karena dihadiri oleh sekitar 3 ribu-4 ribu delegasi resmi dari 189 negara," ujar Peter, Selasa (14/3).

Diharapkan, pertemuan besar yang dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo tersebut menjadi magnet besar bagi ekonomi Indonesia. Tak hanya dari sisi pariwisata, melainkan juga memperkenalkan potensi perekonomian nasional kepada pejabat negara anggota IMF dan pelaku usaha.

"Perhelatan ini penting karena Indonesia akan menjadi sorotan pejabat negara dan para CEO (Chief Executive Officer). Semua mata akan tertuju kepada kita Indonesia. Makanya, kami juga menyiapkan program Voyage to Indonesia meliputi showcasing Indonesia economy, development, dan diversity," terang dia.

Beberapa topik yang akan diangkat dalam pertemuan tersebut, antara lain peringatan 20 tahun krisis di Asia Tenggara yang tepat jatuh pada tahun depan, termasuk memperkuat peran perempuan (women empowerment).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER