Saham Energi dan Maskapai Seret Wall Street Turun

CNN Indonesia
Rabu, 15 Mar 2017 07:43 WIB
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 44,11 poin atau 0,21 persen ke 20.837,37, dan S&P 500 kehilangan 8,02 poin atau 0,34 persen ke 2.365,45.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 44,11 poin atau 0,21 persen ke 20.837,37, dan S&P 500 kehilangan 8,02 poin atau 0,34 persen ke 2.365,45. (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS jatuh pada perdagangan Selasa (14/3) karena harga minyak turun ke level terendah sejak November dan saham maskapai penerbangan menyeret sektor industri turun karena badai salju melanda timur laut Negeri Paman Sam.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 44,11 poin atau 0,21 persen ke 20.837,37, S&P 500 kehilangan 8,02 poin atau 0,34 persen ke 2.365,45 dan Nasdaq Composite turun 18,97 poin atau 0,32 persen ke 5.856,82.

Seperti dikutip dari Reuters, awalnya saham operator rumah sakit anjlok setelah sebuah laporan penelitian non-partisan menunjukkan 14 juta orang Amerika akan kehilangan asuransi kesehatan tahun depan berdasarkan rencana Partai Republik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Volume perdagangan tercatat minim menjelang pernyataan bank sentral AS (Federal Reserve) karena pada hari Rabu diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Adapun saham maskapai penerbangan turun karena badai salju melanda kawasaan padat di Amerika Serikat, membatalkan ribuan penerbangan. Saham United Continental turun 4,7 persen menjadi US$66,55 sementara saham Southwest Airlines turun 3,0 persen dan saham American Airlines kehilangan 2,7 persen.

Sementara harga minyak turun ke level terendah sejak akhir November setelah OPEC melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah global dan menaikkan perkiraan produksi pada 2017 dari luar kelompok, menunjukkan komplikasi dalam upaya untuk mengurangi kelebihan pasokan dan mendongkrak harga.

Sektor energi S&P turun 1,1 persen menjadi ditutup pada level terendah sejak 4 November. Saham Chevron melemah 1,8 persen dan merupakan hambatan terbesar pada indeks Dow Jones dan S&P 500.

"Tak satu pun dari data yang Anda dapatkan menunjukkan hal baik jika Anda mencoba untuk meningkatkan harga minyak. Data itu tidak menunjukkan pasokan minyak yang berkurang, "kata Kim Forrest, Analis Ekuitas Senior Fort Pitt Capital Group.

Dia mengatakan, pendapatan sektor energi memiliki potensi kenaikan yang kecil, sehingga kinerja saham kurang dari yang diharapkan.

Sekitar 6,23 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih rendah dibandingkan dengan 6,93 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER