Demi Belanja Modal, Waskita Karya Terbitkan Obligasi Rp10 T

CNN Indonesia
Jumat, 17 Mar 2017 17:47 WIB
Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk proyek jalan tol. Saat ini, Waskita mengelola 17 ruas tol melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road.
Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk proyek jalan tol. Saat ini, Waskita mengelola 17 ruas jalan tol melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) bakal menerbitkan surat utang (obligasi) baru dengan penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp10 triliun yang akan dimulai pada tahun ini.

Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq menjelaskan, tahun ini perusahaan akan mengeluarkan terlebih dahulu senilai Rp6 triliun. Dana tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan tahun ini sebesar Rp32 triliun.

"Kuartal II kami akan mengajukan PUB baru skalanya Rp10 triliun, tapi dalam proses," ungkap Choliq, Jumat (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, sisa dari kebutuhan belanja modal tersebut akan dipenuhi oleh pinjaman perbankan mencapai Rp14 triliun dengan jumlah utang baru sebesar Rp4triliun-Rp5 triliun dan sisanya utang lama yang belum ditarik.

Secara terpisah, Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk menyebut, pinjaman perbankan akan berasal dari kredit sindikasi. Di mana, dana tersebut akan ditarik secara bertahap. Kemudian, kekurangannya akan disumbang oleh ekuitas perusahaan.

"Pasti sindikasi, itu kan proyek-proyek tolnya kredit investasi," terang Tunggul.

Nantinya, sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk proyek jalan tol perusahaan. Saat ini, perusahaan mengelola 17 ruas jalan tol melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road dengan total investasi Rp113 triliun.

Sekadar informasi, perusahaan masih memiliki porsi untuk menerbitkan obligasi sekitar Rp400 miliar dari sisa PUB 2016 dengan total Rp5 triliun. Namun, perusahaan memutuskan untuk menghentikan PUB tersebut dan memilih mengeluarkan PUB baru dengan nilai yang lebih tinggi.

"Itu tidak kami lanjutkan, kami hentikan," pungkas Choliq.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER