Jakarta, CNN Indonesia -- Pembiayaan PT Home Credit Indonesia sepanjang 2016 mengalami kenaikan hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan pembiayaan tahun 2015 sebesar Rp530 miliar. Tahun lalu, Home Credit berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,9 triliun.
Jaroslav Gaisler, Direktur Utama Home Credit menuturkan, perusahaan melayani sebanyak 750 ribu pelanggan sepanjang 2016. Sementara, risiko pembiayaan bermasalah (
non performing financing/NPF) hingga akhir Februari kemarin masih tercatat di level 0,5 persen.
"Kami berhasil mengelola risiko pembiayaan bermasalah, posisi kami di bawah batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ucap Gaisler, Senin (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencatat, sepanjang tahun lalu perusahaan yang dipimpinnya paling banyak menyalurkan pembiayaan bagi pelanggan yang ingin membeli telepon genggam. Setidaknya 70 persen dari total pembiayaan yang disalurkan tahun lalu diberikan bagi masyarakat yang ingin memiliki telepon genggam mahal dengan cara mencicil.
Sementara, 25 persen untuk barang elektronik lainnya, dan 5 persen untuk perabot rumah tangga.
"Kami bisa dikatakan tidak melakukan pembiayaan untuk motor dan mobil," imbuhnya.
Asal tahu saja, pencapaian pembiayaan ini melampaui target perusahaan yang pada awal tahun 2016 lalu menargetkan pembiayaan sebesar Rp1,5 triliun.
Masih RugiNamun demikian, perusahaan masih membukukan kerugian sepanjang tahun lalu. Menurut Gaisler, manajemen optimis akan mencapai laba pada akhir tahun ini, dengan dukungan ekonomi dalam negeri yang terbilang cukup kuat dan kegiatan ekspansi yang dilakukan.
"Kami positif akhir tahun ini, kan kami baru berdiri pada 2013, jadi untuk Home Credit Indonesia belum untung," pungkasnya.
Sementara itu, Chief External Affairs Home Credit Indonesia Andi Nahil Gultom menuturkan, Home Credit telah melakukan ekspansi di 37 kota di Indonesia dan lima ribu titik distribusi penjualan (
point of sales/POS).
Untuk awal tahun ini sendiri, perusahaan telah melakukan ekspansi ke Pulau Kalimantan dan Sumatera. Sehingga, Andi berharap pada akhir tahun ini ekspansi dari Home Credit Indonesia sudah dapat menyebar secara merata di Indonesia.