Jakarta, CNN Indonesia -- PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) masih mempertahankan penjualan ekspornya dengan porsi mayoritas tahun ini. Di mana, 95 persen produksi batu baranya dijual untuk pasar luar negeri.
Pintarso Adijanto, Direktur Utama Resource Alam menjelaskan, porsi penjualan batu bara untuk domestik hanya sebesar lima persen dari total produksi. Nantinya, perusahaan akan menambah pengiriman batu bara ke Kamboja dan Korea Selatan.
"Untuk pasar, ada juga yang baru seperti Kamboja. Ya mudah-mudahan di Asia Tenggara semain banyak pasarnya. Pasar baru," ungkap Pintarso, Senin (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pintarso, perusahaan telah mulai melakukan pengiriman batu bara ke Kamboja sejak delapan bulan lalu. Untuk tahun ini, Pintarso menargetkan dapat melakukan penjualan sebanyak 300 ribu-400 ribu ton batu bara ke Kamboja.
Secara keseluruhan, perusahaan menargetkan penjualan sebanyak 3,5 juta - 4 juta ton tahun ini. Angka tersebut terbilang naik 25 persen dari total penjualan tahun 2016 yang sebanyak 3,2 juta ton. Sementara, untuk pasar terbesar bagi Resources Alam untuk saat ini berada di Korea Selatan, China, dan India.
Namun demikian, perusahaan memiliki niat untuk memperbesar jumlah penjualan di domestik dalam beberapa tahun ke depan. Hanya saja, manajemen belum dapat menentukan besarannya dari posisi saat ini.
"Domestik belum banyak, tapi kami usahakan mudah-mudahan tahun yang akan datang makin banyak jual ke domestik," ucap Pintarso.
Adapun, Resources Alam menargetkan pengoperasian tambang di Kalimantan Tengah pada akhir tahun ini. Untuk kapasitasnya sendiri ditargetkan sebanyak satu juta ton pada tahun pertama produksi. Sementara, untuk total cadangannya sendiri sekitar 14 juta ton.
"Di Kalimantan Tengah lagi diurus izinnya. Mudah-mudahan akhir tahun ya sudah bisa produksi," jelas dia.
Sekadar informasi, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$1,5 juta tahun ini. Dana itu akan digunakan untuk perbaikan alat infrastruktur yang mengalami kerusakan.