Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai penerbitan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) bisa menjadi salah satu skema pembiayaan PT Sarana Multigriya Finanasial (Persero) atau SMF untuk menyerap investasi dari pihak swasta.
Duit swasta tersebut, lanjut Sri Mulyani, sangat besar potensinya untuk ikut membiayai pembangunan rumah melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan jangka yang lebih panjang sehingga memudahkan masyarakat saat mencicil rumah.
"Jadi, peranan untuk menciptakan jembatan dan (memanfaatkan skema) di pasar sekunder lewat EBA sangat penting," ucap Sri Mulyani di Investor Gathering 2017 SMF yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo memastikan bahwa perusahaannya siap memperbesar perolehan pembiayaan dengan menerbitkan EBA-SP. Belum lagi, minat dari sejumlah pihak terhadap EBA-SP disebut Ananta kian tinggi.
"Investornya tetap dana pensiun, lembaga asuransi, aset manajemen. Masih lokal karena itu (menggunakan) rupiah. Tapi cukup tinggi minatnya karena yang kami keluarkan ratingnya
triple A," ujar Ananta pada kesempatan yang sama.
Selain minat dari lembaga yang bergerak di Industri Keuangan Non Bank (IKNB), Ananta juga memprediksi, penerbitan EBA-SP akan diminati oleh kalangan yang telah mengikuti program pengampunan pajak atau
tax amnesty. Pasalnya, para peserta
tax amnesty membutuhkan instrumen investasi dan EBA-SP dapat dijadikan salah satu pilihan.
Hanya saja, Ananta belum mampu memperkirakan berapa besar potensi yang bisa dihasilkan bila menerbitkan EBA-SP dan dibeli oleh peserta
tax amnesty.
Adapun untuk penerbitan EBA-SP dalam waktu dekat, SMF menyebutkan tengah menyusun rencana penerbitan pada Mei mendatang dengan besaran diperkirakan di atas Rp1 triliun. Sedangkan untuk target setahun ini, direncanakan, SMF mampu menerbitkan EBA-SP mencapai Rp2 triliun.
Penerbitan EBA-SP ini merupakan salah satu cara yang dilakukan SMF untuk memperoleh sokongan dana. Tujuannya agar target penyaluran pembiayaan sebesar Rp5,7 triliun di tahun ini dapat tercapai. Target penyaluran ini tercatat meningkat tipis dari realisasi penyaluran di tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun.
Sedangkan penerbitan EBA-SP SMF pada tahun lalu sebesar Rp1 triliun bersama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN dan Rp456,5 miliar bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.