Investor Amerika Makin Kecanduan Obligasi Berbau Syariah

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2017 17:55 WIB
Untuk sukuk global lima tahun, porsi investor AS mencapai 21 persen. Sementara untuk sukuk global 10 tahun, porsi investor AS mencapai 29 persen.
Untuk sukuk global lima tahun, porsi investor AS mencapai 21 persen. Sementara untuk sukuk global 10 tahun, porsi investor AS mencapai 29 persen. (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Minat investor asal Amerika Serikat (AS) terhadap instrumen obligasi pemerintah berbasis syariah (sukuk) global berdenominasi valuta asing (valas) makin meningkat.

Hal itu terlihat dari porsi investor peminat sukuk global 2017, yang baru diterbitkan pemerintah Indonesia pada 22 Maret lalu.

Sebelumnya, tahun ini, pemerintah menerbitkan sukuk global senilai US$3 miliar yang terdiri dari dua tenor yaitu lima tahun senilai US$1 miliar dan 10 tahun senilai US$2 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk sukuk global bertenor lima tahun, porsi investor AS mencapai 21 persen atau sekitar US$210 juta. Padahal pada seri sukuk global yang diterbitkan tahun lalu, porsi investor AS hanya 2 persen dari nilai penerbitan sukuk US$750 juta.

Sementara untuk sukuk global bertenor 10 tahun, kontribusi investor AS mencapai 29 persen atau sekitar US$580 juta. Tahun lalu, porsi investor asal negeri Paman Sam hanya 15 persen atau sekitar US$262,5 juta.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan mengungkapkan meningkatnya minat investor AS karena semakin yakin bahwa sukuk merupakan instrumen investasi yang bisa dipercaya. Sukuk global juga sesuai dengan minat investor AS yang kebanyakan menyukai investasi jangka panjang.

"Mereka (investor AS) yakin kualitas [sukuk global] sama dengan yang konvensional," tutur Robert dalam konferensi pers di Gedung Djuanda I Kemenkeu, Kamis (30/3).

Selain itu, dunia juga sudah mengakui sukuk global terbitan pemerintah Indonesia karena telah masuk dalam Emerging Market Index.

"Dengan masuknya sukuk global ke Emerging Market Index, investor secara global bisa menilai berapa ranking sukuk global," ujarnya.

Investor Timur Tengah Turun

Di sisi lain, porsi investor asal Timur Tengah menurun. Untuk sukuk global bertenor lima tahun, porsi investor negara Islami (termasuk Timur Tengah) mencapai 28 persen, anjlok dari seri suku global tahun lalu 42 persen.

Sedangkan untuk seri sukuk global bertenor 10 tahun, porsi investor negara Islami mencapai 29 persen atau naik tipis dari seri tahun lalu, 28 persen.

Menurut Robert, turunnya porsi investor asal Timur Tengah dipengaruhi oleh anjloknya harga minyak sehingga dana yang tersedia untuk diinvestasikan menurun.

Berdasarkan informasi yang diterima dari investor, saat ini investor Timur Tengah lebih senang berinvestasi di surat utang jangka pendek sampai harga komoditas dan minyak kembali stabil.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER