Bank Mega Bagi Dividen Separuh dari Laba Bersih 2016

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Apr 2017 03:45 WIB
Adapun, laba bersih yang dikantongi Bank Mega sepanjang tahun lalu sebesar Rp1,16 triliun atau naik 10 persen dibandingkan tahun lalu.
Adapun, laba bersih yang dikantongi Bank Mega sepanjang tahun lalu sebesar Rp1,16 triliun atau naik 10 persen dibandingkan tahun lalu. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja keuangan PT Bank Mega Tbk boleh dibilang biasa-biasa saja, bahkan pertumbuhannya cenderung stagnan. Namun, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan untuk tetap membagikan dividen kepada pemegang saham. Tidak tanggung-tanggung, dividen yang disebar bahkan mencapai separuh dari laba bersih perseroan pada tahun buku 2016.

Laba bersih perseroan tahun lalu tercatat sebesar Rp1,16 triliun atau meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp1,06 triliun. "RUPS Bank Mega menetapkan membagikan dividen tunai sebesar Rp578,95 miliar kepada pemegang saham. Pembagian dividen akan dilakukan kemudian," ujar Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib, Jumat (31/3).

Sekadar gambaran, sepanjang tahun lalu, bisnis Bank Mega tumbuh tipis. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), misalnya, tercatat tumbuh hanya 2,7 persen. Perolehan giro naik 8,9 persen menjadi Rp5,6 triliun. Tabungan tumbuh 6,8 persen menjadi Rp10,7 triliun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara kumulatif, DPK menjadi sebesar Rp51,07 triliun hingga akhir 2016 dari posisi tahun sebelumnya, yakni Rp49,74 triliun. Ini kontribusinya dari kenaikan dana murah," imbuh dia.

Pertumbuhan tipis DPK membuat total aset Bank Mega hanya meningkat 3,4 persen dari semula Rp68,23 triliun menjadi Rp70,53 triliun.

Adapun, dari sisi kredit, alih-alih bertumbuh. Penyaluran kredit sepanjang tahun lalu malah turun 12,7 persen dari Rp32,4 triliun menjadi hanya Rp28,28 triliun.

Bersamaan dengan itu, rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) Bank Mega membengkak dari 2,81 persen menjadi 3,44 persen pada akhir tahun lalu.

Beruntung pendapatan bunga bersihnya masih positif 5,6 persen menjadi Rp3,5 triliun. Di sisi lain, Bank Mega mampu mengendalikan beban operasional hanya di kisaran Rp3,8 triliun.

"Penurunan beban operasional terutama disebabkan karena reversal mark to market surat berharga, penurunan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) serta penurunan beban provisi dan komisi," jelas Kostaman.

Perpanjang Masa Jabatan

Selain memutuskan membagikan dividen, RUPS juga menetapkan memperpanjang masa jabatan untuk empat komisaris melalui pengangkatan kembali Dewan Komisaris Bank Mega.

Empat orang Dewan Komisaris tersebut, yakni Yungky Setiawan sebagai Komisaris Utama, Achjadi Ranuwisastra sebagai Komisaris Independen, Lambock Victor Nahattands sebagai Komisaris Independen, dan Darmadi Sutanto sebagai Komisaris.

Berdasarkan keputusan RUPS, keempat komisaris tersebut akan berakhir masa jabatannya pada tahun ini, namun kemudian diperpanjang sampai dengan tahun 2022 mendatang.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER