BI: Indonesia Berpeluang Dongkrak Perdagangan dari Brexit

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 09:41 WIB
Kendati demikian, BI mengingatkan, perlu dicermati terkait tantangan dan prospek ekonomi global yang dapat memengaruhi ekonomi lokal.
Kendati demikian, BI mengingatkan, perlu dicermati terkait tantangan dan prospek ekonomi global yang dapat memengaruhi ekonomi lokal. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Endy Dwi Tjahjono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) di London mengungkapkan, keluarnya Inggris dari perserikatan Uni Eropa atau brexit menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan dagang lebih erat dengan Inggris. Selama ini, hubungan perdagangan Indonesia banyak bergantung pada Uni Eropa.

"Kesempatan bagi Indonesia meraih peluang yang lebih besar dengan adanya masalah brexit (britania exit) ," ujarnya usai acara Academic Talks yang membahas mengenai potensi hubungan dagang Indonesia-Inggris pasca brexit, dikutip Antara, Senin (3/4).

Lebih lanjut ia menuturkan, tantangan dan prospek ekonomi global dapat memengaruhi ekonomi lokal. Perkembangan global diikuti harga komoditas yang tinggi. Ini berarti, terdapat risiko dari komoditas yang memberikan tekanan bagi perekonomian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak cuma itu, kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga disinyalir menjadi faktor yang memengaruhi ekonomi global. Contoh, upaya pemerintah AS meningkatkan pajak yang berarti defisit lebih tinggi. Tentu, ini akan menjadi masalah baru.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menerangkan, perjanjian kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa tetap berlaku, meski Inggris mengeluarkan diri dari persekutuan Uni Eropa.

Memang, ia melanjutkan, brexit akan memengaruhi nilai kerja sama, mengingat Inggris adalah salah satu negara dengan skala ekonomi besar di Uni Eropa. Kendati demikian, European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU CEPA) terus berjalan tanpa memperhitungkan Inggris.

Darmin mengaku, hingga kini, belum dapat mengukur dampak tidak langsung dari brexit. Yang pasti, selama ini, kerja sama Inggris dan Indonesia terbilang moderat.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, peringkat ekspor Indonesia ke Inggris di urutan ke-21, dengan nilai ekspor sebesar US$1,59 miliar di sepanjang tahun lalu. Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar US$1,52 miliar, maka kenaikannya hanya 4,12 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER