Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Perseron) menargetkan peningkatan lalu lintas menjadi 100 juta penumpang pada tahun ini dari 13 bandara yang dikelolanya. Itu berarti, membidik pertumbuhan 5,2 persen dibandingkan jumlah penumpang tahun sebelumnya yang sebanyak 95 juta orang.
"Tahun lalu, kami melihat profil pertumbuhan lalu lintas penumpang mencapai 95 juta penumpang atau naik 17-18 persen. Tahun ini, kami targetkan, 100 juta lalu lintas penumpang," ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, mengutip Antara, Rabu (5/4).
Ia mengatakan, peningkatan tersebut didukung upaya yang lebih keras dari AP II untuk mendorong pertumbuhan penumpang dan kondisi yang lebih baik dari 2015 lalu, yaitu berkurangnya kebakaran hutan yang mengganggu operasional penerbangan di bandara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencapai target tersebut, AP II akan menaikkan kapasitas bandara baik dari sisi udara maupun dari sisi darat. Dari sisi darat, misalnya, pelayanan kepada penumpang akan ditingkatkan dengan mengembangkan sistem
smart airport yang didukung dengan penerapan teknologi di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami akan bongkar dengan teknologi. Karena kami tak lagi bisa menggunakan sistem untuk menangani 30 juta atau 70 juta penumpang. Kami dorong dengan
soft infrastructure, " katanya.
Untuk bandara-bandara lain, lanjuta Awaluddin, AP II tengah mengejar penambahan kapasitas terminal, seperti di Bandara Minangkabau, Padang, yaitu dari 3,2 juta menjadi 4,2 juta penumpang per tahun. Lalu, Bandara Supadio, Pontianak, menjadi 5,2 juta penumpang, serta Bandara Silangit dari 155 ribu menjadi 500 ribu penumpang.
"Lalu lintas penumpang bertambah, tettapi kalau layanan taksinya parah, maka percuma. Layanan taksi, bus, dukungan transportasi di darat dan udara harus sama," tuturnya.
Sementara itu, dari sisi udara, saat ini, tengah dibangun jalur penghubung landasan pacu di bagian Timur (
east cross taxiway) dan landasan pacu ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.
"
East cross taxi way ini target kami, segera selesai. Kami akan bertahap meningkatkan frekuensi dari 72 penerbangan per jam menjadi 80 dulu, kemudian 86 penerbangan per jam," terang dia.
Terkait landasan pacu ketiga, ia menjelaskan, total lahan yang harus dibebaskan, yakni 213 hektare dan saat ini sudah 52 hektare yang sudah rampung.
"Kami sudah bergerak, ini sangat menantang, karena merupakan proyek strategis nasional, karena tanpa landasan pacu ketiga kita akan
stuck (buntu)," tutur dia.
Selain itu, AP II tengah menyiapkan pengoperasian Terminal 3 untuk penerbangan internasional pada 1 Mei dan pada 15 April mendatang akan dilakukan verifikasi akhir.
"Kami fokuskan di zona 1B dan 2A dan saat ini tengah menyelesaikan PR (pekerjaan rumah) ketika 1 Mei nanti maskapai pertama yang beroperasi itu Garuda dengan 26 penerbangan sehari, serta 16 penerbangan dari delapan maskapai anggota Skyteam," tegas Awaluddin.
Hingga kini, total proyek yang tengah ditangani oleh AP II sebanyak 13 proyek, antara lain kereta bandara, automatic people mover system, landasan pacu ketiga,
east cross taxiway.